JAKARTA. Upaya penyelesaian jual beli listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan pemilik pembangkit terus mengalami kemajuan. Kemarin (11/3), PT PLN menandatangani enam perjanjian jual beli listrik (power purchase agreemeent/PPA) untuk enam pembangkit panas bumi dengan total kapasitas 435 megawatt (MW). Lima dari enam pembangkit itu milik PT Pertamina Geothermal Energy dan satu pembangkit milik PT Westindo Utama Karya. Adapun lokasi pembangkit tersebut dua di Sumatra, dua di Jawa Barat, dua lainnya di Indonesia Timur, yaitu di Nusa Tenggara Timur dan di Sulawesi Utara."Penandatangan PPA yang di Indonesia Timur ini merupakan terobosan untuk menaikkan rasio elektrifikasi di sana menjadi 70%," ujar Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, Jumat (11/3). Direktur Utama PGE Abadi Purnomo mengatakan, harga listrik PPA tersebut berada plafon sebesar 9,7 sen dollar AS per kWh. Misalnya untuk PLTP Lahendong unit 5 dan 6, PLTP Karaha Bodas, Kamojang unit 5 dan 6, PLN dan PGE menyepakati harga 8,25 sen dollar AS per kWh. Sedangkan untuk PLTP Ulu Belu unit 3 dan 4 dan PLTP Lumut Balai unit 1 sampai 4, harganya 7,53 sen dollar AS per kWh. "Jangka waktunya untuk produksi unit PLTP selama 30 tahun sejak PLTP tersebut beroperasi," kata Abadi.
PLN tandatangani PPA listrik enam pembangkit
JAKARTA. Upaya penyelesaian jual beli listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan pemilik pembangkit terus mengalami kemajuan. Kemarin (11/3), PT PLN menandatangani enam perjanjian jual beli listrik (power purchase agreemeent/PPA) untuk enam pembangkit panas bumi dengan total kapasitas 435 megawatt (MW). Lima dari enam pembangkit itu milik PT Pertamina Geothermal Energy dan satu pembangkit milik PT Westindo Utama Karya. Adapun lokasi pembangkit tersebut dua di Sumatra, dua di Jawa Barat, dua lainnya di Indonesia Timur, yaitu di Nusa Tenggara Timur dan di Sulawesi Utara."Penandatangan PPA yang di Indonesia Timur ini merupakan terobosan untuk menaikkan rasio elektrifikasi di sana menjadi 70%," ujar Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, Jumat (11/3). Direktur Utama PGE Abadi Purnomo mengatakan, harga listrik PPA tersebut berada plafon sebesar 9,7 sen dollar AS per kWh. Misalnya untuk PLTP Lahendong unit 5 dan 6, PLTP Karaha Bodas, Kamojang unit 5 dan 6, PLN dan PGE menyepakati harga 8,25 sen dollar AS per kWh. Sedangkan untuk PLTP Ulu Belu unit 3 dan 4 dan PLTP Lumut Balai unit 1 sampai 4, harganya 7,53 sen dollar AS per kWh. "Jangka waktunya untuk produksi unit PLTP selama 30 tahun sejak PLTP tersebut beroperasi," kata Abadi.