KONTAN.CO.ID -BANTEN. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 ditargetkan bisa beroperasi penuh pada awal tahun depan. Kendati demikian, PT PLN (Persero) memastikan operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) pembangkit berkapasitas 2 x 1.000 Megawatt (MW) itu tuntas lebih awal dari yang ditargetkan. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto W.S mengungkapkan, Unit 1 PLTU Jawa 7 awalnya ditargetkan rampung pada April 2020. Namun, pengoperasiannya bisa dijadwalkan lebih awal menjadi Oktober 2019. Saat ini, lanjut Haryanto, progres pengerjaan Unit 1 sudah memasuki tahap akhir dan akan segera melakukan rangkaian uji commisioning. Ia bilang, proses tes pelepasan beban hingga penyambungan ke jaringan dijadwalkan akan berlangsung pada pertengahan Agustus 2019.
"Sebulan ini tinggal pengujian dan finishing. Akan mengadakan tahap uji hingga Oktober bisa beroperasi," ungkap dalam peresmian terminal batubara PLTU Jawa 7, Jum'at (5/7). Lebih lanjut, Haryanto mengatakan pengoperasian Unit 2 akan berlangsung paling lama 5 bulan setelah Unit 1 resmi beroperasi. Ia menargetkan, kapasitas 2.000 MW PLTU Jawa 7 bisa beroperasi penuh pada awal tahun depan. "Unit 2 selesai kira-kira 5 bulan setelah Unit 1, mungkin Januari atau Februari 2020 sudah bisa beroperasi," jelasnya. Haryanto menerangkan, PLTU Jawa 7 akan menjadi PLTU Batubara terbesar dan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC). Bahan bakar yang digunakan adalah batubara kalori rendah dengan nilai kalor 4.000 hingga 4.600 kCal/kg. Ia menyampaikan, kebutuhan batubara untuk memasok 2 unit pembangkit PLTU Jawa 7 adalah sebanyak 7 juta ton per tahun. "Batubara itu akan dipasok dan dipenuhioleh anak usaha kami, yakni PLN Batubara," jelasnya.