JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara segera menandatangani perjanjian pasokan gas Kepodang dengan Petronas Carigali. Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji menargetkan penandatangan dilakukan bulan ini.PLN akan memperoleh pasokan gas sebesar 16 juta kaki kubik per hari pada 2014. Gas itu diperuntukkan bagi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah.Nur menjelaskan dalam kesepakatan jual beli gas ini juga terdapat perjanjian transportas gas. Sebab, nantinya, gas yang berasal dari Blok Muriah di perairan Laut Jawa ini akan mengalir melalui pipa milik Petronas dan PT Bakrie & Brothers. "Jadi, kontrak pasokan gas akan jalan, kalau Gas Transportation Agreement (GTA) sudah ditandatangani," ujarnya.Asal tahu saja, sejak akhir 2010, negosiasi yang melibatkan Petronas, PLN, BP Migas, BPH Migas, dan Grup Bakrie dimulai. Namun, hingga kini negosiasi belum selesai. Akibatnya, realisasi penyaluran gas Kepodang ke PLN yang sebelumnya diprediksi 2011 mundur tiga tahun menjadi kuartal keempat 2014. Dampak lanjutannya, karena konsesi Petronas di lapangan Kepodang berakhir pada 2021, maka jumlah gas yang diproduksi turun menjadi 290 BCF dari sebelumnya 354 BCF. Dengan demikian diperkirakan harga gas akan naik lebih dari US$ 5 per mmbtu karena volume gas berkurang. "Namun, saya belum bisa katakan berapa harganya. Tunggu setelah teken GTA saja," katanya.Kenaikan harga gas juga disebabkan naiknya biaya pengembangan sumur akibat inflasi dan munculnya risiko kegagalan pembangunan pipa gas karena tidak dikendalikan produsen gas. Bakrie & Brothers akan mengerjakan proyek pembangunan pipa gas Kepodang-Semarang selama 22 bulan. Dengan pembangunan dimulai tahun 2011, maka proyek pipa gas akan beroperasi tahun 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN targetkan pembelian gas Kepodang disepakati bulan ini
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara segera menandatangani perjanjian pasokan gas Kepodang dengan Petronas Carigali. Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji menargetkan penandatangan dilakukan bulan ini.PLN akan memperoleh pasokan gas sebesar 16 juta kaki kubik per hari pada 2014. Gas itu diperuntukkan bagi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah.Nur menjelaskan dalam kesepakatan jual beli gas ini juga terdapat perjanjian transportas gas. Sebab, nantinya, gas yang berasal dari Blok Muriah di perairan Laut Jawa ini akan mengalir melalui pipa milik Petronas dan PT Bakrie & Brothers. "Jadi, kontrak pasokan gas akan jalan, kalau Gas Transportation Agreement (GTA) sudah ditandatangani," ujarnya.Asal tahu saja, sejak akhir 2010, negosiasi yang melibatkan Petronas, PLN, BP Migas, BPH Migas, dan Grup Bakrie dimulai. Namun, hingga kini negosiasi belum selesai. Akibatnya, realisasi penyaluran gas Kepodang ke PLN yang sebelumnya diprediksi 2011 mundur tiga tahun menjadi kuartal keempat 2014. Dampak lanjutannya, karena konsesi Petronas di lapangan Kepodang berakhir pada 2021, maka jumlah gas yang diproduksi turun menjadi 290 BCF dari sebelumnya 354 BCF. Dengan demikian diperkirakan harga gas akan naik lebih dari US$ 5 per mmbtu karena volume gas berkurang. "Namun, saya belum bisa katakan berapa harganya. Tunggu setelah teken GTA saja," katanya.Kenaikan harga gas juga disebabkan naiknya biaya pengembangan sumur akibat inflasi dan munculnya risiko kegagalan pembangunan pipa gas karena tidak dikendalikan produsen gas. Bakrie & Brothers akan mengerjakan proyek pembangunan pipa gas Kepodang-Semarang selama 22 bulan. Dengan pembangunan dimulai tahun 2011, maka proyek pipa gas akan beroperasi tahun 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News