PLN targetkan SUTET di Jateng beroperasi 2019



SEMARANG. PT PLN (Persero) menargetkan pada 2019 mendatang, saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) dengan kapasitas 500 KV yang membentang di wilayah Jawa bagian utara dan Jawa bagian selatan dapat beroperasi secara komersial.

"Proyek ini sudah dimulai sejak awal 2015, dari kegiatan pemetaan jalur udara maupun pemetaan langsung di lapangan," kata Direktur Bisnis Regional PT PLN (Persero) Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang di Semarang, Jumat (9/12).

Menurut Nasri, tujuan dilaksanakannya pemetaan tersebut untuk dapat mengatur jalur transmisi yang terbaik sehingga dapat menghindarkan kesalahan yang tidak diharapkan. Pemetaan disesuaikan dengan pengembangan penggunaan pembangkit yang direncanakan akan dibangun mulai dari Jepara Tanjung Jati B sampai ke Tambun, Bekasi.


Nantinya, jalur transmisi ini akan melewati pembangkit besar, antara lain Tanjung Jati B 56 2x2.000 MW, PLTU Batang yang sekarang sudah tahap konstruksi 2x1.000 MW, PLTU Cirebon 1.000 MW, PLTU Cirebon 2 2x660 MW, PLTU Indramayu 2x1.000 MW terus sampai ke Tambun, Bekasi.

Selanjutnya akan menyambung hingga PLTU Muara Tawar 1.600 MW dan Muara Tawar ekspansi 650 MW. PLTU tersebut adalah pembangkit utama termasuk nanti PLTU Tambak Lorok Semarang dengan kapasitas 800 MW.

Nasri mengatakan, jalur tersebut yang paling baik untuk menghindari hal yang tidak diharapkan. "Jalur ini juga dianggap paling cepat dibangun dan diharapkan tidak ada permasalahan pada proses pembangunannya," katanya.

Saat ini ada satu kontraktor yang bekerja membangun sambungan dari Jepara sampai ke Ungaran. Nantinya, akan ada lima kontraktor yang akan menangani lima jalur lagi. Proses pengerjaan konstruksi sedang dalam proses pengadaan lahan. Diharapkan, pada Januari 2017 sebanyak 9 kontrak dapat ditandatangani oleh PLN.

Dengan begitu, pada Februari, mereka sudah mulai bisa bekerja. Selanjutnya, awal triwulan II 2017, pekerjaan kontruksi sudah mulai dilakukan di lapangan.

"Targetnya, akhir triwulan I 2019 sudah selesai dibangun karena pada saat itu PLTU Batang diprediksikan sudah membutuhkan jaringan untuk memberikan tegangan kepada pembangkit," papar Nasri. Dengan demikian, ditargetkan pada akhir tahun 2019 saluran tegangan tinggi dengan kapasitas 500 KV sudah bisa beroperasi secara komersial di Jawa Tengah. (Aris Wasita Widiastuti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini