PLN targetkan tol listrik Sumatera 275 kV tahap I rampung semester I-2019



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah merampungkan pengerjaan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kiloVolt (kV). Infrastruktur ketenagalistrikan yang biasa disebut sebagai "Tol Listrik" tersebut dimaksudkan untuk menghubungkan sistem kelistrikan di Pulau Sumatera yang belum seluruhnya terkoneksi.

Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo Abdullah mengungkapkan, total panjang tol listrik tahap I yang akan membentang mulai dari Lahat di Sumatera Selatan hingga Sarulla di Sumatera Utara adalah 2.933 kilo meter sirkuit (kms). "Jalur transmisi 275 kV Sarulla – Simangkuk ditargetkan selesai di Semester 1 tahun 2019 ini," kata Dwi kepada Kontan.co.id, Kamis (9/5).

Sebelumnya, PLN sempat menargetkan pengerjaan tol listrik Sumatera tahap ini bisa selesai pada bulan April atau Mei. Namun, target tersebut mundur sekitar satu bulan karena terkendala cuaca dan medan yang sulit. "Kendala yang dihadapi dilapangan selama ini adalah cuaca dan kondisi geografis yang cukup menantang," jelasnya.


Dwi mengatakan, sejak tahun 2016 PLN telah membangun sejumlah jaringan transmisi dan Gardu Induk 150 kV, dan melalui tol listrik ini diharapkan dapat menjangkau daerah di Sumatera yang saat ini belum terkoneksi. Sebelumnya, sudah ada dua jalur transmisi 275 kV yang terlebih dulu selesai dikerjakan, yakni Lahat – Sarulla & Simangkuk - Pangkalan Susu.

"Jadi apabila jalur Sarulla – Simangkuk selesai maka Transmisi 275 kV Lahat-Binjai/ Pangkalan Susu akan terhubung," imbuhnya.

Dwi bilang, tol listrik ini ditargetkan bisa menambah kehandalan penyaluran energi listrik sekaligus menjadi tulang punggung utama (back bone) pada sistem kelistrikan Sumatera. Sehingga, ada potensi penurunan pada biaya penyaluran, mengingat daya sekitar 200 Megawatt (MW) akan disalurkan dari Sistem Sumatera Selatan ke Sumatera Utara.

Meski tak mengungkapkan detailnya, tapi Dwi memastikan tol listrik ini dapat membantu peningkatan kinerja PLN, yakni dengan menurunkan susut transmisi yang selama ini belum terjangkau oleh jaringan transmisi 150 kV existing yang sebelumnya telah menghubungkan Aceh hingga Lampung.

Sementara itu, tol listrik Sumatera tahap II, yakni jalur 275 kV Pangkalan Susu-Arun-Sigli-Ulee Kareng (Sumatera Utara Aceh) dan jalur 275 kV Lumut Balai-Muara Enim-Gumawang-Lampung, ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2021. Adapun, biaya untuk membangun transmisi ini mencapai Rp 4,5 hingga Rp 5 miliar per kms, dengan pembiayaan campuran dari anggaran PLN, APBN dan juga pinjaman.

Adapun, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2019-2028, pada tahun ini ada 13.509 kms tambahan jaringan transmisi. Secara total, selama 10 tahun ke depan akan ada tambahan 57.293 kms, yang terdiri dari 10.135 kms trasmisi 500 kV, 4.159 kms trasmisi 275 kV, 41.382 kms transmisi 150 kV dan 1.617 kms transmisi 70 kV.

Asal tahu saja, sistem kelistrikan Sumatera terbagi dalam dua sistem. Yakni Sistem Sumatera Bagian Selatan dan Tengah meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu, Sumatera Barat dan Riau. Daya mampu dari ssistem tersebut tercatat sebesar 3.604 MW, beban puncak 3.378 MW.

Sementara itu, sisa daya yang ada ditransfer ke Sistem Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Sumatera Utara dan Aceh, dengan daya mampu sebesar 1.995 MW dengan beban puncak sebesar 2.129 MW. "Sehingga Sistem Kelistrikan Sumatera mempunyai daya mampu 5.599 MW dengan beban puncak yang pernah terjadi sebesar 5.507 MW," tandas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini