PLN Tawarkan Franchise Penyediaan SPKLU, Investasi mulai Rp 342 Juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka peluang kerjasama penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan investasi mulai Rp 342 juta.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto bilang, PLN membuka kerjasama berupa franchise dengan skema kerjasama Investor Own Investor Operate (IO2).

"Saat ini sudah 4 SPKLU yang telah partnership IO2 dengan PLN. Dua dalam pembangunan dan terdapat 48 calon mitra yang berminat mengembangkan SPKLU," ungkap Gregorius kepada Kontan, belum lama ini.


Gregorius menjelaskan, 4 SPKLU skema kerjasama IO2 yang telah hadir yakni SKLU Graha BNI, SPKLU Menara BNI Penjompongan, SPKLU KFC Artha Gading dan SPKLU Brilian Gedung BRI Kantor Pusat.

Sementara itu, dua lainnya yang dalam pembangunan yakni SPKLU Mandiri KCP Nusa Dua dan SPKLU BNI KCP ITDC Nusa Dua.

Baca Juga: Pemerintah Kejar 31.859 unit SPKLU dan 67.000 SPBKLU di Tahun 2030

Dalam kerjasama ini tersedia beberapa paket, yakni Medium Charging, Fast Charging, Hingga Ultra Fast Charging. Adapun paket investasi paket mulai dari Rp 342 juta.

Sementara itu, kebutuhan lahan untuk SPKLU berkisar pada luasan kurang lebih 42 meter persegi.  

Dalam kerjasama ini, PLN  menyiapkan suplai listrik, serta dukungan aplikasi Charge.IN dalam pengelolaan SPKLU. Sementara mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan, properti, penyedia operasional atau pemeliharaan SPKLU.

Gregorius melanjutkan, PLN telah berpartisipasi dalam pembangunan SPKLU sebesar 43% dari total SPKLU secara nasional untuk percepatan pertumbuhan EV di Indonesia. Dimana PLN memiliki 150 unit SPKLU di 120 lokasi.

Sepanjang tahun 2022, PLN melakukan penambahan pembangunan SPKLU PLN sebanyak 110 unit EV Charger yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari 110 unit SPKLU tersebut, 70 unit digunakan untuk mendukung gelaran KTT G20, sedangkan 40 unit lagi tersebar di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, untuk percepatan menambah SPKLU dan SPBKLU, PLN melakukan pembangunan secara mandiri maupun kerja sama dengan berbagai stakeholder.

Saat ini telah dilakukan kerja sama penyediaan SPKLU pola franchising dengan BUMN dan swasta. Tercatat, sudah ada 48 calon mitra yang berminat mengembangkan SPKLU.

"Kami punya strategi membuat perkembangan jumlah SPKLU dan SPBKLU akan menjamur. Kami lakukan franchising, kolaborasi dengan para pemilik area strategis. Kami melakukan approach ke kantor-kantor, kafe, restoran hingga ke mal-mal yang memang memiliki lokasi aset strategis. Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi," ujar Darmawan, pekan lalu.

Selain SPKLU, PLN juga terus membangun SPBKLU. Sebab, SPBKLU ini merupakan yang paling dibutuhkan masyarakat di tengah menjamurnya motor listrik, khususnya para pengendara ojek online.

"Kalau motor listrik ini kan sekali nge- charge untuk 60 kilometer, sedangkan ojol ini biasanya butuh 150 kilometer (km), maka harus ganti baterai 2-3 kali. Untuk itu, kami gencar juga membangun SPBKLU ini," ujar Darmawan.

Untuk bisa memperbanyak unit SPBKLU, PLN sudah bekerja sama dengan Grab, Gesit dan juga Viar. Sementara untuk meningkatkan penetrasi, PLN juga telah menandatangani MoU dengan pabrikan, distributor dan pebisnis transportasi.

Sejauh ini, PLN sudah bekerja sama dengan 7 ATPM Roda 4 (Hyundai, Nissan, DFSK, Toyota, Wuling, Mitsubishi, Mercedes Benz), 6 ATPM Roda 2 (Gesits, Viar, Volta, U-Win Fly, Smooth, Selis), dan Grab.

"Melalui kolaborasi ini diharapkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin masif terbangun," ujarnya.

Baca Juga: SPKLU Kemitraan Pertama PLN-Damri Resmi Layani Bus dan Mobil Umum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat