KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) PT PLN (Persero) menawarkan kerja sama untuk berinvestasi dalam pengembangan dua proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung dengan total kapasitas 200 megawatt (MW). Bersama dengan dua subholding pembangkitannya yakni PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PLN Nusantara Power (PLN NP), perseroan menawarkan pembangunan PLTS terapung Gajah Mungkur dan PLTS terapung Karangkates guna mencapai target pemerintah dalam peningkatan EBT dan pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 30,89% pada tahun 2030. Direktur Manajemen Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, PLN telah melakukan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021 - 2030 yang menjadi RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, PLN akan gencar menambah kapasitas pembangkit EBT. Salah satu jenis pembangkit yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
PLN Tawarkan Investasi Pengembangan 2 Proyek PLTS Terapung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) PT PLN (Persero) menawarkan kerja sama untuk berinvestasi dalam pengembangan dua proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung dengan total kapasitas 200 megawatt (MW). Bersama dengan dua subholding pembangkitannya yakni PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PLN Nusantara Power (PLN NP), perseroan menawarkan pembangunan PLTS terapung Gajah Mungkur dan PLTS terapung Karangkates guna mencapai target pemerintah dalam peningkatan EBT dan pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 30,89% pada tahun 2030. Direktur Manajemen Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, PLN telah melakukan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021 - 2030 yang menjadi RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, PLN akan gencar menambah kapasitas pembangkit EBT. Salah satu jenis pembangkit yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).