KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menandatangani dokumen kemitraan pembiayaan dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan PT SMI (Persero) untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Penandatanganan ini dilakukan ketiganya di sela-sela acara 2023 AIIB Annual Meeting di Sharm El-Sheikh, Mesir, untuk bekerja sama membahas rencana mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia, Selasa, (26/9). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi dan kemitraan menjadi kunci penting untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
Ia menjelaskan, dukungan pembiayaan tentu sangat penting untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Kemitraan ini dapat mewujudkan komitmen PLN dalam upaya meningkatkan porsi energi terbarukan ke bauran energi di Indonesia. "Selama 3,5 tahun terakhir ini PLN telah bertranformasi dalam membangun kelistrikan lebih hijau yang berbasis pada energi baru terbarukan (EBT)," kata Darmawan dalam keterangan resminya, Rabu (27/9).
Baca Juga: Entitas Usaha PLN Ini Berniat Masuk Bursa Karbon Darmawan menjelaskan, hal itu dimulai dengan perusahaan merancang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) lebih hijau dan membatalkan rencana 13,3 Gigawatt (GW) PLTU berbasis batu bara. Selain itu, komitmen PLN dalam transisi energi juga diwujudkan dengan perencanaan RUPTL kelistrikan nasional dengan penambahan 51,6% pembangkit dari EBT. PLN berinovasi dalam melakukan akselerasi pengembangan EBT di tanah air sampai dengan 75% atau sebesar 60 GW di tahun 2040 dari total kapasitas kelistrikan keseluruhan. "Upaya ini sejalan dengan target Net Zero Emissions di tahun 2060. PLN sekarang tidak hanya berfokus menyediakan energi listrik tetapi juga fokus pada lingkungan," ujar Darmawan. Sementara itu Presiden AIIB Jin Liqun mengatakan, kemitraan ini untuk memfasilitasi transisi Indonesia demi pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan perubahan iklim.
Baca Juga: PLN Sebut Pemerintah Punya Utang Rp 60,66 Triliun, Ini Respons Sri Mulyani Jin Liqun berharap, melalui kemitraan ini dapat mendorong Indonesia menjadi negara terdepan dalam memimpin transisi energi dari berbasis fosil ke energi baru terbarukan di kawasan. AIIB berencana memberikan pendanaan jangka panjang untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengoperasionalkan transisi menuju energi dengan rendah karbon. Pembiayaan ini dinilai akan melengkapi upaya nasional dan multilateral yang sudah ada, seperti kemitraan dengan JETP sekaligus mendorong pendekatan transisi energi yang komprehensif dan terintegrasi di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari