JAKARTA. PT PLN (Persero) memperoleh pinjaman kredit jangka panjang sebesar US$ 262 juta dari konsorsium China Development Bank (CDB) dan Barclays. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pendanaan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Rembang berkapasitas 2 x 315 MW di Jawa Tengah. Manajer Komunikasi Korporat PLN Ario Subijoko dalam siaran persnya menyebut pinjaman tersebut akan sangat membantu realisasi program percepatan pembangkit 10.000 MW yang dicanangkan pemerintah. Dimana salah satunya adalah pembangunan PLTU Rembang. "Pinjaman ini akan mendanai 85% dari porsi dolar untuk proyek PLTU Rembang sebesar US$ 262 juta. Dengan ditandatanganinya kontrak pinjaman dari konsorsium CDB dan Barclays ini maka pembiayaan PLTU Rembang sudah terpenuhi semua," ujar Ario, Rabu (3/12). Sebelumnya, pada April lalu PLN telah menandatangani pinjaman dengan konsorsium lokal yang dipimpin oleh Bank Mandiri sebesar 15% dari kebutuhan.
PLN Teken Pinjaman Dengan China untuk PLTU Rembang
JAKARTA. PT PLN (Persero) memperoleh pinjaman kredit jangka panjang sebesar US$ 262 juta dari konsorsium China Development Bank (CDB) dan Barclays. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pendanaan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Rembang berkapasitas 2 x 315 MW di Jawa Tengah. Manajer Komunikasi Korporat PLN Ario Subijoko dalam siaran persnya menyebut pinjaman tersebut akan sangat membantu realisasi program percepatan pembangkit 10.000 MW yang dicanangkan pemerintah. Dimana salah satunya adalah pembangunan PLTU Rembang. "Pinjaman ini akan mendanai 85% dari porsi dolar untuk proyek PLTU Rembang sebesar US$ 262 juta. Dengan ditandatanganinya kontrak pinjaman dari konsorsium CDB dan Barclays ini maka pembiayaan PLTU Rembang sudah terpenuhi semua," ujar Ario, Rabu (3/12). Sebelumnya, pada April lalu PLN telah menandatangani pinjaman dengan konsorsium lokal yang dipimpin oleh Bank Mandiri sebesar 15% dari kebutuhan.