KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mengebut megaproyek pembangkit 35.000 megawatt (MW). Hingga bulan Maret 2018 sudah diteken penjualan listrik atau power purchase agreement (PPA) sebesar 31.298 MW. Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, mengungkapkan, pembangunan pembangkit listrik dari batubara, geotermal, maupun air memang baru bisa beroperasi tiga tahun sampai enam tahun. "Kadang-kadang dispute, kok, yang jadi baru sekian persen? Memang, nanti kalau bilang sudah 30% saya berbohong," ungkap dia saat berkunjung ke Menara Kompas di kawasan Palmerah Jakarta, Selasa (17/4). Menurut dia, hingga Maret 2018 ini yang masuk pengoperasian secara komersial alias commercial operation date memang masih kecil. Pembangkit listrik sebesar 8.313 MW, transmisi 9.656 kilometer sirkuit (kms) dari target 46.811 kms, dan gardu induk 39.768 megavolt ampere (MVA) dari target 109.199 MVA. "Untuk tahap konstruksi megaproyek 35.000 MW sudah mencapai 17.024 MW," ungkap Sofyan.
PLN teken proyek listrik 31.298 megawatt
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mengebut megaproyek pembangkit 35.000 megawatt (MW). Hingga bulan Maret 2018 sudah diteken penjualan listrik atau power purchase agreement (PPA) sebesar 31.298 MW. Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, mengungkapkan, pembangunan pembangkit listrik dari batubara, geotermal, maupun air memang baru bisa beroperasi tiga tahun sampai enam tahun. "Kadang-kadang dispute, kok, yang jadi baru sekian persen? Memang, nanti kalau bilang sudah 30% saya berbohong," ungkap dia saat berkunjung ke Menara Kompas di kawasan Palmerah Jakarta, Selasa (17/4). Menurut dia, hingga Maret 2018 ini yang masuk pengoperasian secara komersial alias commercial operation date memang masih kecil. Pembangkit listrik sebesar 8.313 MW, transmisi 9.656 kilometer sirkuit (kms) dari target 46.811 kms, dan gardu induk 39.768 megavolt ampere (MVA) dari target 109.199 MVA. "Untuk tahap konstruksi megaproyek 35.000 MW sudah mencapai 17.024 MW," ungkap Sofyan.