JAKARTA. Mulai tahun 2016, jumlah siswa di desa-desa terpencil di Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, dan Sulawesi yang belajar menggunakan lilin akan berkurang. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pembangunan 50 pembangkit listrik baru di seluruh Indonesia. Program 2 GW (gigawatt) yang baru akan mencakup pembangunan pembangkit listrik skala kecil dan menengah. Beberapa diantaranya adalah pembangkit listrik yang dapat dipindah-pindah (mobile) agar dapat memberikan akses jaringan listrik bagi masyarakat di daerah terpencil. Dalam mengembangkan program ini, PLN akan bekerjasama dengan Black & Veatch yang merupakan perusahaan teknik dan konstruksi global dengan rekam jejak selama 40 tahun dalam mendukung pembangunan di Indonesia.
PLN tunjuk Black & Veatch bantu listrik terpencil
JAKARTA. Mulai tahun 2016, jumlah siswa di desa-desa terpencil di Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, dan Sulawesi yang belajar menggunakan lilin akan berkurang. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pembangunan 50 pembangkit listrik baru di seluruh Indonesia. Program 2 GW (gigawatt) yang baru akan mencakup pembangunan pembangkit listrik skala kecil dan menengah. Beberapa diantaranya adalah pembangkit listrik yang dapat dipindah-pindah (mobile) agar dapat memberikan akses jaringan listrik bagi masyarakat di daerah terpencil. Dalam mengembangkan program ini, PLN akan bekerjasama dengan Black & Veatch yang merupakan perusahaan teknik dan konstruksi global dengan rekam jejak selama 40 tahun dalam mendukung pembangunan di Indonesia.