PLN unit induk Riau-Kepri siap bangun tiga gardu induk dan dua pembangkit



KONTAN.CO.ID - RIAU. PT Perusahaan Listrik Negara  menuturkan potensi pelanggan di bawah naungan Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mencapai 89.075 kilo Volt Ampere (kVA).

Potensi pelanggan ini tersebar di sejumlah kabupaten yaitu Kabupaten Bintan sebesar 67.060 kVA, Kabupaten Karimun sebesar 15.190 kVA dan Kabupaten Lingga, Kabupaten Anambas serta Natuna dengan total sebesar 6.825 kVA.

"Kedepannya kita akan bangun PLTU kapasitas 2X100 MW di Bintan," kata General Manager Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Irwansyah Putra kepada awak media, Kamis (24/10).


Baca Juga: Kinerja perusahaan otomotif global masih tertekan

Lebih jauh Irwansyah bilang, proyek PLTU ini ditargetkan beroperasi pada 2023 mendatang. Kehadiran PLTU, sebut Irwansyah sebagai upaya dalam meningkatkan bauran energi yang ada di daerah Bintan. Apalagi, sejauh ini jenis pembangkit gas merupakan yang paling dominan.

"Selain meningkatkan komposisi bauran energi, ini juga sebagai backup ketika pembangkit gas dalam perawatan dan sebaliknya," jelas Irwansyah. Sayangnya Irwansyah enggan buka-bukan soal besaran investasi proyek tersebut.

Satu proyek pembangkit lainnya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) MPP Tanjungpinang dengan kapasitas 33 MW. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2020 mendatang.

Baca Juga: CEO Honda: Dua pertiga penjualan tahun 2030 dari mobil listrik

Selain proyek pembangkit, PLN UI Riau - Kepulauan Riau juga menargetkan pembangunan tiga Gardu Induk (GI) tambahan dalam beberapa tahun ke depan. Ketiga Gardu Induk ini meliputi GI Lobam, GI Lagoi dan GI Galang Batang dengan kapasitas masing-masing 1X60 MVA.

Meski belum mau merinci seputar proyek GI ini, Irwansyah mengungkapkan kehadiran proyek tersebut guna mewujudkan niatan mencapai zero down time.

Asal tahu saja, saat ini sudah ada 5 GI di wilayah Bintan yang terdiri dari GI Ngenang (1X10 MVA), GI Tanjung Uban (2X30 MVA), GI Sri Bintan (2X30 MVA), GI Air Raja (2X60 MVA) dan GI Kijang (2X30 MVA).

Baca Juga: Kejar rasio desa terlistriki, PLN Riau-Kepri siapkan sejumlah strategi

"Semuanya beroperasi pada rentang 2015 hingga 2016. Ini juga semakin memudahkan pemeliharaan listrik demi mencapai zero down time," terang Irwansyah.

Lebih jauh Irwansyah menuturkan hingga saat ini PLN telah menyelesaikan penambahan infrastruktur kelistrikan di 10 pulau terdepan dan terluar antara lain : P Subi, P Laut , P Sabang Mawang, P Tanjung Kumbik, P Sededap, P Panjang , P Kerdau, P Batu Berian, P Seluan dan P Selaut  serta 32 desa.

Disisi lain, Irwansyah menilai infrastruktur kelistrikan yang handal akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Ia mencontohkan yang terjadi di pulau Natuna, kehandalan infrastruktur listrik, menurutnya mendorong lahirnya beberapa cool storage atau tempat penyimpanan dan pengolahan ikan hasil tangkapan nelayan.

Baca Juga: Realisasi investasi kelistrikan kuartal III-2019 capai US$ 8,31 miliar

"Sejak 2015 hingga saat ini sudah ada tujuh cool storage yang dibangun dan menjadi pelanggan PLN. Ketujuh Pelanggan tersebut mempunyai daya terpasang sebesar 2.938,5 kVA," pungkas Irwansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .