JAKARTA. Konversi bahan bakar solar ke gas dipandang mampu menghemat biaya pembangkit listrik berkapasitas 200 MW. Seperti halnya, Teknologi Mini Terminal LNG di Benoa, Bali, yang diresmikan Presiden Jokowi pada 11 Juni lalu mampu membantu menghemat anggaran pemerintah hingga Rp 1,2 triliun per tahun. Dengan penghematan sebesar itu, bisa dibayangkan betapa besar penghematan keuangan negara dalam program listrik 35.000 MW ini. Pakar listrik dari Universitas Indonesia Iwa Garniwa yang juga Kepala Pusat Kajian Energi Universitas Indonesia menilai, PT PLN (Persero) memang harus terbuka terhadap berbagai pilihan sumber pembangkit listrik. Jangan terus bergantung ke batubara atau bahan bakar minyak.
PLN wajib diversifikasi sumber energi pembangkit
JAKARTA. Konversi bahan bakar solar ke gas dipandang mampu menghemat biaya pembangkit listrik berkapasitas 200 MW. Seperti halnya, Teknologi Mini Terminal LNG di Benoa, Bali, yang diresmikan Presiden Jokowi pada 11 Juni lalu mampu membantu menghemat anggaran pemerintah hingga Rp 1,2 triliun per tahun. Dengan penghematan sebesar itu, bisa dibayangkan betapa besar penghematan keuangan negara dalam program listrik 35.000 MW ini. Pakar listrik dari Universitas Indonesia Iwa Garniwa yang juga Kepala Pusat Kajian Energi Universitas Indonesia menilai, PT PLN (Persero) memang harus terbuka terhadap berbagai pilihan sumber pembangkit listrik. Jangan terus bergantung ke batubara atau bahan bakar minyak.