JAKARTA. PT PLN berencana untuk membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di 96 titik di Indonesia. Dari seluruh proyek PLTA itu, diharapkan bisa menghasilkan listrik sebesar 12.800 megawatt (MW). Nur Pamudji, Direktur Utama PLN mengungkapkan, 60% atau sekitar 7.680 MW proyek PLTA akan dikerjakan langsung oleh PLN. Sisanya, “40% proyek PLTA akan ditawarkan kepada Independent Power Producer (IPP),” kata Nur dalam diskusi interaktif yang diselenggarakan Masyarakat Energi Baru dan Terbarukan Indonesia (METI) di kantor pusat PLN, Jakarta (25/1). Nur menargetkan, seluruh proyek PLTA tersebut akan beroperasi tahun 2025. Mengenai nilai investasi proyek, Nur bilang, sangat tergantung dari lokasi proyeknya. “Rata-rata nilai investasi itu sekitar US$ 800 per kWh sampai US$ 1.500 per kWh, rata-rata US$ 1000-lah per kWh,” jelas Nur.
PLTA akan berdiri di 96 lokasi di Indonesia
JAKARTA. PT PLN berencana untuk membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di 96 titik di Indonesia. Dari seluruh proyek PLTA itu, diharapkan bisa menghasilkan listrik sebesar 12.800 megawatt (MW). Nur Pamudji, Direktur Utama PLN mengungkapkan, 60% atau sekitar 7.680 MW proyek PLTA akan dikerjakan langsung oleh PLN. Sisanya, “40% proyek PLTA akan ditawarkan kepada Independent Power Producer (IPP),” kata Nur dalam diskusi interaktif yang diselenggarakan Masyarakat Energi Baru dan Terbarukan Indonesia (METI) di kantor pusat PLN, Jakarta (25/1). Nur menargetkan, seluruh proyek PLTA tersebut akan beroperasi tahun 2025. Mengenai nilai investasi proyek, Nur bilang, sangat tergantung dari lokasi proyeknya. “Rata-rata nilai investasi itu sekitar US$ 800 per kWh sampai US$ 1.500 per kWh, rata-rata US$ 1000-lah per kWh,” jelas Nur.