KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru Tapanuli Selatan, Sumatra utara berkomitmen untuk menjaga dan memelihara kawasan di sekitar proyek sebagai lahan penyangga bagi hutan lindung. Sesuai IFC Standard, proyek ini mengadopsi hierarki mitigasi dengan meminimalisasi perubahan bentang alam, migitasi dan tukar guling (offset). Agus Supriono, Manajer Humas PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) mengatakan, rencana kerja terkait keanekaragaman hayati akan diimplementasikan di sekitar konsesi PLTA Batangtoru dengan melibatkan pihak-pihak terkait serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Menurut Agus, NSHE telah membentuk tim untuk untuk memantau kondisi ekosistem pra pembukaan lahan. "Tim ini bertugas untuk memastikan keamanan dan keselamatan flora dan fauna di lokasi konstruksi PLTA Batangtoru," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/5). Ketika ditemukan satwa liar, lanjut Agus, tim akan menggeser satwa ke habitat yang lebih aman. Upaya penyelamatan itu terutama dilakukan terhadap satwa yang punya kesulitan untuk berpindah seperti anakan burung yang ditemukan di atas pohon. Sedangkan untuk tumbuhan langka atau tumbuhan setempat akan dikumpulkan dan ditanam kembali di lokasi proyek untuk menjaga keberlanjutannya.
PLTA Batangtoru berkomitmen lindungi flora dan fauna
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru Tapanuli Selatan, Sumatra utara berkomitmen untuk menjaga dan memelihara kawasan di sekitar proyek sebagai lahan penyangga bagi hutan lindung. Sesuai IFC Standard, proyek ini mengadopsi hierarki mitigasi dengan meminimalisasi perubahan bentang alam, migitasi dan tukar guling (offset). Agus Supriono, Manajer Humas PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) mengatakan, rencana kerja terkait keanekaragaman hayati akan diimplementasikan di sekitar konsesi PLTA Batangtoru dengan melibatkan pihak-pihak terkait serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Menurut Agus, NSHE telah membentuk tim untuk untuk memantau kondisi ekosistem pra pembukaan lahan. "Tim ini bertugas untuk memastikan keamanan dan keselamatan flora dan fauna di lokasi konstruksi PLTA Batangtoru," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/5). Ketika ditemukan satwa liar, lanjut Agus, tim akan menggeser satwa ke habitat yang lebih aman. Upaya penyelamatan itu terutama dilakukan terhadap satwa yang punya kesulitan untuk berpindah seperti anakan burung yang ditemukan di atas pohon. Sedangkan untuk tumbuhan langka atau tumbuhan setempat akan dikumpulkan dan ditanam kembali di lokasi proyek untuk menjaga keberlanjutannya.