BANDUNG BARAT. PT Indonesia Power, pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling berkapasitas 4x175,8 MW, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, resah. Sebabnya, usia operasional Waduk Saguling yang semula bisa 50 tahun (1985-2035) menyusut jadi 30 tahun atau akan berhenti 2015 atau 2016. General Manager Indonesia Power Hendres Wayen Prihantoro menyatakan, ada beberapa penyebab menyusutnya usia operasional waduk. Pertama, karena laju penumpukan sedimentasi yang selalu meninggi setiap tahunnya akibat erosi di waduk. Hal itu secara otomatis membuat ketersediaan air bagi PLTA Saguling semakin menipis. Laju sedimentasi di Waduk Saguling mencapai 4,6 juta meter kubik per tahun berupa lumpur dan sampah yang sebagian besar dari Citarum. Padahal, kapasitas normal penampungan sedimentasi hanya 4 juta meter kubik per tahun.
PLTA Saguling terancam berhenti
BANDUNG BARAT. PT Indonesia Power, pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling berkapasitas 4x175,8 MW, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, resah. Sebabnya, usia operasional Waduk Saguling yang semula bisa 50 tahun (1985-2035) menyusut jadi 30 tahun atau akan berhenti 2015 atau 2016. General Manager Indonesia Power Hendres Wayen Prihantoro menyatakan, ada beberapa penyebab menyusutnya usia operasional waduk. Pertama, karena laju penumpukan sedimentasi yang selalu meninggi setiap tahunnya akibat erosi di waduk. Hal itu secara otomatis membuat ketersediaan air bagi PLTA Saguling semakin menipis. Laju sedimentasi di Waduk Saguling mencapai 4,6 juta meter kubik per tahun berupa lumpur dan sampah yang sebagian besar dari Citarum. Padahal, kapasitas normal penampungan sedimentasi hanya 4 juta meter kubik per tahun.