JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara mengakui penandatanganan perjanjian jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 memang berlarut-larut. Penyebabnya, masih tersisa delapan masalah yang belum disepakati antara PLN dan konsorsium pemenang tender. Masalah yang paling terutama adalah kelayakan proyek untuk didanai bank (bankability) dan suplai gas. "Soal bankability menjadi konsen sejak awal, karena kalau proyek tidak bankable (tidak layak didanai bank) akan sulit mendapat pendanaan. Sedangkan suplai gas kita yang akomodasi," kata Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, seperti dikutip dari sebuah pernyataan yang diterima KONTAN, Jumat (20/1).
PLTGU Jawa 1 kesulitan mencari sumber dana bank
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara mengakui penandatanganan perjanjian jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 memang berlarut-larut. Penyebabnya, masih tersisa delapan masalah yang belum disepakati antara PLN dan konsorsium pemenang tender. Masalah yang paling terutama adalah kelayakan proyek untuk didanai bank (bankability) dan suplai gas. "Soal bankability menjadi konsen sejak awal, karena kalau proyek tidak bankable (tidak layak didanai bank) akan sulit mendapat pendanaan. Sedangkan suplai gas kita yang akomodasi," kata Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, seperti dikutip dari sebuah pernyataan yang diterima KONTAN, Jumat (20/1).