PLTGU Jawa 2 manfaatkan teknologi ramah lingkungan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi bersih dalam penyediaan pasokan tenaga listrik. Komitmen tersebut dibuktikan dengan bertambahnya operasional pembangkit listrik yang efisien dan ramah lingkungan milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Salah satu yang terbaru adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 kapasitas 800 Megawatt (MW) yang berlokasi di area seluas 5,2 hektare (Ha) milik PT Indonesia Power UPJP Priok, Jakarta Utara.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Madura Bali, Haryanto WS menyampaikan, PLTGU Jawa 2 didesain sebagai pembangkit yang efisien dan ramah lingkungan. Pasalnya, pembangkit ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (NOx) Type Combuster.


Baca Juga: Realisasi listrik 35.000 MW baru capai 19%, PLN sebut timeline proyek memakan waktu

"Sehingga pada saat beroperasi menghasilkan emisi gas buang pembangkit NOx yang ramah lingkungan," kata Haryanto dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Sabtu (29/2).

Haryanto melanjutkan, kapasitas daya 800 MW yang dihasilkan PLTGU Jawa 2 berasal dari sistem gas turbine 2x300 MW dan steam turbine (combine cycle) 1x200 MW. Sedangkan gas buang dari turbin gas akan digunakan untuk menghasilkan uap untuk steam turbine melalui unit heat recovery unit steam generator (HRSG). Metode ini membuat PLTGu menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah dan lebih ramah lingkungan.

Sebagai salah satu pembangkit berbahan bakar gas, PLTGU Jawa 2 merupakan pembangkit dengan tipe load follower ataupun peaker. Ini berfungsi untuk menjaga keandalan listrik karena dapat membangkitkan listrik dalam waktu yang cepat.

"Jika terjadi peningkatan kebutuhan secara tiba-tiba, ataupun ada gangguan pada satu pembangkit di sistem Jawa Bali, pembangkit ini yang akan segera memenuhi kebutuhan listrik pada sistem," terang Haryanto.

Baca Juga: Konsorsium PLTGU Jawa 1 raih development fee US$ 55 juta, legal atau ilegal?

Lebih lanjut, daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 disalurkan melalui gas insulated substation tegangan ekstra tinggi (GISTET) 500 kV Priok. Selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.

Sebagai catatan, proyek pembangunan PLTGU Jawa 2 sudah dimulai sejak November 2016. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 6,3 Triliun. Pembangunan PLTGU ini juga berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 2.141 orang yang terdiri dari 2.090 orang tenaga kerja lokal.

"Proyek ini merupakan perwujudan nyata program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW yang ditujukan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan mendorong tumbuhnya ekonomi," tandas Haryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi