JAKARTA. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) belum menjadi prioritas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional. Pemerintah sata ini masih memprioritaskan pembangkit bertenaga air, panas bumi, dan sumber terbarukan lainnya. Seperti diketahui, kebutuhan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah Indonesia sangat tinggi. Pemerintah sendiri telah menggulirkan program pembangkit listirk berkapasitas 35.000 megawatt (MW) hingga 2019 mendatang. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, berdasarkan dokumen kebijakan energi nasional (KEN), nuklir masih menjadi suatu opsi energi yang bisa dieksplor untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. "Tapi prioritas kami adalah energi baru terbarukan," ujarnya pada Senin (10/8).
PLTN belum menjadi prioritas pemerintah
JAKARTA. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) belum menjadi prioritas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional. Pemerintah sata ini masih memprioritaskan pembangkit bertenaga air, panas bumi, dan sumber terbarukan lainnya. Seperti diketahui, kebutuhan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah Indonesia sangat tinggi. Pemerintah sendiri telah menggulirkan program pembangkit listirk berkapasitas 35.000 megawatt (MW) hingga 2019 mendatang. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, berdasarkan dokumen kebijakan energi nasional (KEN), nuklir masih menjadi suatu opsi energi yang bisa dieksplor untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. "Tapi prioritas kami adalah energi baru terbarukan," ujarnya pada Senin (10/8).