PLTP Ulumbu Dinilai Bisa Jadi Solusi Keandalan Pasokan Listrik di NTT



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu yang terletak di Gunung Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), dinilai sebagai solusi peningkatan keandalan pasokan listrik di Pulau Flores. Hal ini mengingat potensi geothermal yang dimiliki daerah tersebut.

Raimundus Wajong, Koordinator Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok, berpendapat bahwa pengembangan PLTP Ulumbu adalah inisiatif strategis pemerintah dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik di Kabupaten Manggarai. Dia menyerukan kepada masyarakat untuk mendukung penuh proyek ini.

"Kami mendorong warga untuk tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang memiliki agenda terselubung yang menentang pengembangan PLTP Ulumbu," ungkap Raimundus dalam keterangannya, Rabu (11/10).


Baca Juga: PLN Indonesia Power Sasar Mitra Strategis Kembangkan Pembangkit Energi Hijau 7 GW

Dia menambahkan bahwa meskipun Poco Leok berlokasi di daerah terpencil, potensinya dalam bidang geothermal telah mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. 

"Kita harus berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Meskipun kami berada di daerah pelosok, program presiden tetap memperhatikan dan mendukung masyarakat melalui pengembangan geothermal," kata Raimundus.

Saat ini, kebutuhan listrik di Flores pada beban puncak malam hari masih mengalami kekurangan sekitar 4-5 MW. Sumber listrik saat ini berasal dari sistem interkoneksi PLTMG Flores (Rangko) Labuan Bajo dan PLTU Ropa. 

"Manfaat pengembangan PLTP Ulumbu sangat besar, oleh karena itu kita harus mendukungnya sepenuhnya," imbuhnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Sabtu (13/5) di Pegadaian Kompak Turun

Selain pembangunan PLTP, Raimundus mengatakan akan ada pengembangan lanjutan berupa infrastruktur dan proyek lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Sebagai tambahan informasi, Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok terdiri dari pemilik lahan dan masyarakat lainnya yang terlibat dalam pengembangan PLTP Ulumbu Unit V dan VI. 

Saat ini, proses pengadaan lahan untuk proyek tersebut sudah memasuki tahap pelaksanaan pengumuman hasil identifikasi dan verifikasi lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli