JAKARTA. PT Star Energy tampaknya bisa sedikit berlega hati. Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam memastikan, longsor tanah sebagai akibat hujan deras di Kampung Cibitung, Desa Marga Mukti, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat membuat pipa Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Wayang Windu milik Star Energy meledak. Efeknya, listrik berkapasitas 227 Megawatt (MW) terhenti. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Rida Mulyana menjelaskan, longsor itu mengakibatkan pipa uap panas bumi Star Energy rusak. Pasalnya, longsoran sejauh 1 kilometer (km) menimpa pipa PLTP terbelah tiga dan mengharuskan Start Energy tutup sementara. "Praktis pembangkit unit I dan II stop, berhenti menghasilkan listrik," jelasnya, Rabu (6/5). PLTP Unit I berkapasitas 110 MW, adapun unit II berkapasitas 117 MW. Listrik ini memasok sistem kelistrikan Jawa-Bali. "Total 227 MW itu berhenti pasokannya ke PT PLN untuk Jawa dan Bali," jelasnya.
PLTP Wayang rusak, Star Energy merugi
JAKARTA. PT Star Energy tampaknya bisa sedikit berlega hati. Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam memastikan, longsor tanah sebagai akibat hujan deras di Kampung Cibitung, Desa Marga Mukti, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat membuat pipa Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Wayang Windu milik Star Energy meledak. Efeknya, listrik berkapasitas 227 Megawatt (MW) terhenti. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Rida Mulyana menjelaskan, longsor itu mengakibatkan pipa uap panas bumi Star Energy rusak. Pasalnya, longsoran sejauh 1 kilometer (km) menimpa pipa PLTP terbelah tiga dan mengharuskan Start Energy tutup sementara. "Praktis pembangkit unit I dan II stop, berhenti menghasilkan listrik," jelasnya, Rabu (6/5). PLTP Unit I berkapasitas 110 MW, adapun unit II berkapasitas 117 MW. Listrik ini memasok sistem kelistrikan Jawa-Bali. "Total 227 MW itu berhenti pasokannya ke PT PLN untuk Jawa dan Bali," jelasnya.