JAKARTA. Realisasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang sebagai penyedia pasokan listrik 2x1000 megawatt (MW) dinilai krusial karena Indonesia setiap tahunnya mematok pertumbuhan listrik sebesar 6-8%. Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bambang Dwiyanto menilai proyek percontohan Public Private Partnership (PPP) tersebut mampu menjaga pasokan listrik khususnya di Pulau Jawa agar tidak mengalami krisis pada 2017. "PLTU Batang disiapkan untuk menghadapi pertumbuhan listrik 8,5% di 3 tahun mendatang," ujarnya pada KONTAN, Jumat (25/4).
PLTU Batang untuk pertumbuhan listrik 8,5% di 2017
JAKARTA. Realisasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang sebagai penyedia pasokan listrik 2x1000 megawatt (MW) dinilai krusial karena Indonesia setiap tahunnya mematok pertumbuhan listrik sebesar 6-8%. Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bambang Dwiyanto menilai proyek percontohan Public Private Partnership (PPP) tersebut mampu menjaga pasokan listrik khususnya di Pulau Jawa agar tidak mengalami krisis pada 2017. "PLTU Batang disiapkan untuk menghadapi pertumbuhan listrik 8,5% di 3 tahun mendatang," ujarnya pada KONTAN, Jumat (25/4).