KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi I berkapasitas 660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang dan Menganti, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Senin (25/02). Beroperasinya pembangkit ini membuat PLN mampu melistriki 682.000 pelanggan rumah tangga. Presiden Jokowi menyatakan, pengoperasian PLTU Cilacap Ekspansi merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan rasio elektrifikasi di Tanah Air. “Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan ekonomi melalui ketersediaaan listrik sebagai pemenuhan kebutuhan dasar baik bagi rumah tangga maupun industri. Harapan saya keberadaan PLTU ini bisa mengatasi kekurangan di Pulau Jawa baik rumah tangga maupun industri," ungkap Presiden Jokowi.
Hadir dalam kesempatan ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dan sejumlah jajaran Direksi BUMN dan sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat. Menteri Rini mengungkapkan, beroperasinya PLTU Cilacap Ekspansi ini juga merupakan komitmen PLN sebagai agen pembangunan dan perpanjangan tangan pemerintah dalam mendorong perbaikan elektrifikasi tanah air dan percepatan pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat. “Komitmen seperti ini yang terus kita dorong, tidak hanya melakukan ekspansi di PLTU Cilacap tetapi juga di tempat lain atau di wilayah lain sehingga mampu mendukung pemenuhan kebutuhan listrik dan keandalan energi,” kata Menteri Rini, dalam siaran pers, Senin (25/2). Sekadar informasi, PLTU Cilacap Ekspansi merupakan bagian dari pengembangan PLTU Cilacap Eksisting berkapasitas 2x281 MW. Beroperasinya PLTU Cilacap Ekspansi 660 MW mampu melistriki hingga 682 ribu pelanggan untuk rumah tangga. Pengembang PLTU ini adalah PT Sumber Segara Primadaya dengan bekerja sama dengan kontraktor lokal yaitu PT Wijaya Karya, D&C serta PT Hutama Karya. Sementara nilai investasi dari proyek ini tercatat sebesar US$ 899 juta. Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir menambahkan, PLTU Cilacap Ekspansi 1 ini menggunakan Super-Critical Boiler berbahan bakar batubara Low Range dan dilengkapi dengan Electristastic Precipitat or dan Flue Gas Desulpurization yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan. Dalam pelaksanaannya, pengembangan PLTU Cilacap ini berhasil menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya. Selain itu PLN juga melakukan percepatan pada pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II kapasitas 1x1.000 MW. Pembangkit ini dikembangkan oleh PLN dan PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
Target operasi proyek ini semula Agustus 2020, dipercepat menjadi September 2019, namun saat ini berhasil selesai keseluruhan di awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin. Dari biaya investasi hingga US$ 1,4 miliar dan dampak dari percepatan COD memberikan potensi penghematan biaya operasi PLN sebesar kurang lebih Rp 1 triliun. Penyerapan tenaga kerja di PLTU mencapai 4.200 orang. PLTU berkapasitas 1.000 MW ini juga diperkirakan akan menyuplai listrik bagi pelangggan baru sebanyak 1.050.000 pelanggan rumah tangga 900 VA. "Pengoperasian kedua pembangkit tersebut sebagai upaya nyata PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional Dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik, tidak hanya untuk Provinsi Jawa Tengah saja, tetapi juga bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali," Ungkap Direktur Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini