KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar energi dari Universitas Padjajaran Yayan Satyakti menyebut PLTU Ombilin yang terletak di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berpotensi menjadi pengganti PLTU Cirebon-1 untuk dilakukan pensiun dini. Yayan juga menyebut, Ombilin telah memiliki kajian sendiri dengan World Bank, ditambah dengan target Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) yang akan memensiunkan pembangkit fosil tersebut pada 2030 mendatang. "Kalau kita lihat dari data usulan yang akan di-decomisioning-kan paling rasional memang Ombilin, karena kalau kita lihat pemerintah daerah (Pemprov Sumbar) juga akan memesiunkan di tahun 2030," ungkap dia kepada Kontan, Rabu (10/12/2025). Baca Juga: Pembatalan Pensiun Dini PLTU Cirebon-1: Pemerintah Cari Alternatif Yayan menambahkan, alasan untuk batal mempensiunkan Cirebon-1 yaitu karena masih menjadi salah satu backbone pembangkit di Jawa, menurutnya sudah tepat. Ia juga menyarankan suntik mati PLTU di Indonesia dapat dimulai dari pembangkit berkapasitas menengah yang memiliki teknologi lebih usang, serta memiliki waktu operasional yang tersisa sekitar 10-15 tahun. Sebelumnya, pada awal tahun 2024, Kementerian ESDM sempat mengungkap rencana melakukan pensiun dini pada 13 PLTU sebelum 2030. Seluruh PLTU ini memiliki total kapasitas 4,8 gigawatt (GW) dengan menghasilkan 66 juta ton CO2. Identifikasi 13 PLTU yang berpotensi dipensiunkan dini itu merupakan hasil kajian Kementerian ESDM bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan United Nations Office for Project Services (UNOPS). Baca Juga: IESR: Revisi Perpres 112 Berpotensi Menambah PLTU Batubara Baru di Indonesia Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi sempat mengatakan, 13 PLTU yang akan pensiun dini itu mencakup PLTU Suralaya, PLTU Paiton, dan PLTU Ombilin. Dia menekankan, perlunya skenario dan peta jalan (roadmap) yang jelas, serta syarat-syarat tertentu untuk melakukan pensiun dini PLTU. Namun ia menilai, PLTU Ombillin bisa menjadi yang paling cepat untuk dipensiunkan. "Karena di situ (PLTU Ombilin) tidak ada gangguan masalah sosial. Penduduknya sudah enggak pakai. Terus enggak ada pekerjanya gitu lah, yang isunya sudah lebih mudah gitu," ucap Eniya.
PLTU Ombilin Berpotensi Gantikan PLTU Cirebon-1 untuk Pensiun Dini, Ini Alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar energi dari Universitas Padjajaran Yayan Satyakti menyebut PLTU Ombilin yang terletak di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berpotensi menjadi pengganti PLTU Cirebon-1 untuk dilakukan pensiun dini. Yayan juga menyebut, Ombilin telah memiliki kajian sendiri dengan World Bank, ditambah dengan target Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) yang akan memensiunkan pembangkit fosil tersebut pada 2030 mendatang. "Kalau kita lihat dari data usulan yang akan di-decomisioning-kan paling rasional memang Ombilin, karena kalau kita lihat pemerintah daerah (Pemprov Sumbar) juga akan memesiunkan di tahun 2030," ungkap dia kepada Kontan, Rabu (10/12/2025). Baca Juga: Pembatalan Pensiun Dini PLTU Cirebon-1: Pemerintah Cari Alternatif Yayan menambahkan, alasan untuk batal mempensiunkan Cirebon-1 yaitu karena masih menjadi salah satu backbone pembangkit di Jawa, menurutnya sudah tepat. Ia juga menyarankan suntik mati PLTU di Indonesia dapat dimulai dari pembangkit berkapasitas menengah yang memiliki teknologi lebih usang, serta memiliki waktu operasional yang tersisa sekitar 10-15 tahun. Sebelumnya, pada awal tahun 2024, Kementerian ESDM sempat mengungkap rencana melakukan pensiun dini pada 13 PLTU sebelum 2030. Seluruh PLTU ini memiliki total kapasitas 4,8 gigawatt (GW) dengan menghasilkan 66 juta ton CO2. Identifikasi 13 PLTU yang berpotensi dipensiunkan dini itu merupakan hasil kajian Kementerian ESDM bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan United Nations Office for Project Services (UNOPS). Baca Juga: IESR: Revisi Perpres 112 Berpotensi Menambah PLTU Batubara Baru di Indonesia Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi sempat mengatakan, 13 PLTU yang akan pensiun dini itu mencakup PLTU Suralaya, PLTU Paiton, dan PLTU Ombilin. Dia menekankan, perlunya skenario dan peta jalan (roadmap) yang jelas, serta syarat-syarat tertentu untuk melakukan pensiun dini PLTU. Namun ia menilai, PLTU Ombillin bisa menjadi yang paling cepat untuk dipensiunkan. "Karena di situ (PLTU Ombilin) tidak ada gangguan masalah sosial. Penduduknya sudah enggak pakai. Terus enggak ada pekerjanya gitu lah, yang isunya sudah lebih mudah gitu," ucap Eniya.
TAG: