JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutuskan segera menggelar tender PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 berkapasitas 2x600 Megawatt (MW) dan Sumsel 10 berkapasitas 1x600 MW. Putusan ini setelah proyek ini sempat terkatung-katung sejak tahun 2012 silam akibat polemik soal besaran kalori batubara untuk pembangkit listrik mulut tambang. Direktur Pengadaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Amin Subekti menyatakan, pihaknya akan meminta calon peserta tender proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10 segera memasukan proposal penawaran harga pada pertengahan bula depan. "Kami minta bidders untuk memasukan penawaran harga pada pertengahan Mei 2015," ujar Amin kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Dalam persyaratan tender itu, perusahaan yang akan mengikuti tender akan dibagi dalam dua kluster. Kluster pertama, adalah peserta tender yang memiliki cadangan batubara dengan kalor di bawah 3.000 kilo kalori per kilogram (kkal/kg). Kluster kedua, adalah peserta tender yang memiliki cadangan batubara diatas 3.000 kkal/kg.
PLTU Sumsel 9 & 10 ditenderkan Mei 2015
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutuskan segera menggelar tender PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 berkapasitas 2x600 Megawatt (MW) dan Sumsel 10 berkapasitas 1x600 MW. Putusan ini setelah proyek ini sempat terkatung-katung sejak tahun 2012 silam akibat polemik soal besaran kalori batubara untuk pembangkit listrik mulut tambang. Direktur Pengadaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Amin Subekti menyatakan, pihaknya akan meminta calon peserta tender proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10 segera memasukan proposal penawaran harga pada pertengahan bula depan. "Kami minta bidders untuk memasukan penawaran harga pada pertengahan Mei 2015," ujar Amin kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Dalam persyaratan tender itu, perusahaan yang akan mengikuti tender akan dibagi dalam dua kluster. Kluster pertama, adalah peserta tender yang memiliki cadangan batubara dengan kalor di bawah 3.000 kilo kalori per kilogram (kkal/kg). Kluster kedua, adalah peserta tender yang memiliki cadangan batubara diatas 3.000 kkal/kg.