BANTEN. Pasokan listrik Jawa Bali akan bertambah setelah mendapat tambahan pasokan setrum dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya unit 8. PLTU dengan kapasitas 1 x 625 megawatt (mw) ditargetkan akan beroperasi komersial pada April 2010."PLTU ini dibangun sejak 2007 dan bisa menjual listrik pada 2011. PLTU Suralaya unit 8 ini merupakan bagian dari 10.000 mw tahap I," ujar Manager Proyek PLTU Suralaya, Weddy Sudirman, Kamis (27/1).Saat ini kondisi beban puncak sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai 17.800 mw hingga 18.000 mw. PLN meramalkan pertumbuhan beban puncak mampu menyentuh level 19.793 mw dengan perkiraan pertumbuhan beban pada kisaran 9,4%. Meski saat ini, pasokan setrum di Jawa Bali sudah melebihi kebutuhan, namun PLN ingin menambah cadangan daya untuk menghindar dari byar pet.Untuk memperkuat pasokan Jawa Bali, pada tahun ini sejumlah pembangkit mulai beroperasi. PLTU Suralaya merupakan salah satu pembangkit yang akan beroperasi pada tahun ini. Selain Suralaya unit 8, beberapa PLTU yang juga siap beroperasi tahun ini adalah PLTU Lontar (3x290 mw), PLTU Indramayu unit 2 dan 3 (2x315 mw), PLTU Pelabuhan Ratu (2x325). Kemudian masih ada PLTU Rembang (2x290 mw) dan PLTU Cirebon (660 mw)."PLTU Suralaya akan masuk dalam sistem Jawa Bali 500 kw. Nanti listrik akan dialirkan ke Gitet Balaraja dan Gandul," tambah Weddy.Beroperasinya PLTU Suralaya 8 ini akan melengkapi PLTU Suralaya yang lain. Saat ini setidaknya terdapat 7 unit PLTU Suralaya yang sudah beroperasi. Masuknya PLTU Suralaya 8, membuat total pembangkit yang ada di Suralaya kapasitasnya mencapai 4.200 mw. "PLTU Suralaya 8 juga rencananya akan dioperasikan oleh Indonesia Power, anak usaha PLN sama seperti lainnya," kata Weddy.Menurut Weddy, pembangunan fisik Suralaya telah mencapai 95%. Bahkan, Suralaya sudah melewati tahap percobaan (commissioning) yang dapat menghasilkan listrik meski masih kecil.PLTU ini akan menggunakan batubara sebagai energi. Sudah ada enam perusahaan batubara yang siap memberikan suplai kepada PLTU Suralaya. Tiga pemasok dengan kontrak jangka panjang adalah Konsorsium Arutmin dan Darma Henwa, PT Titan Mining Energi, PT Baramutiara Prima.
PLTU Suralaya unit 8 mulai beroperasi April 2011
BANTEN. Pasokan listrik Jawa Bali akan bertambah setelah mendapat tambahan pasokan setrum dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya unit 8. PLTU dengan kapasitas 1 x 625 megawatt (mw) ditargetkan akan beroperasi komersial pada April 2010."PLTU ini dibangun sejak 2007 dan bisa menjual listrik pada 2011. PLTU Suralaya unit 8 ini merupakan bagian dari 10.000 mw tahap I," ujar Manager Proyek PLTU Suralaya, Weddy Sudirman, Kamis (27/1).Saat ini kondisi beban puncak sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai 17.800 mw hingga 18.000 mw. PLN meramalkan pertumbuhan beban puncak mampu menyentuh level 19.793 mw dengan perkiraan pertumbuhan beban pada kisaran 9,4%. Meski saat ini, pasokan setrum di Jawa Bali sudah melebihi kebutuhan, namun PLN ingin menambah cadangan daya untuk menghindar dari byar pet.Untuk memperkuat pasokan Jawa Bali, pada tahun ini sejumlah pembangkit mulai beroperasi. PLTU Suralaya merupakan salah satu pembangkit yang akan beroperasi pada tahun ini. Selain Suralaya unit 8, beberapa PLTU yang juga siap beroperasi tahun ini adalah PLTU Lontar (3x290 mw), PLTU Indramayu unit 2 dan 3 (2x315 mw), PLTU Pelabuhan Ratu (2x325). Kemudian masih ada PLTU Rembang (2x290 mw) dan PLTU Cirebon (660 mw)."PLTU Suralaya akan masuk dalam sistem Jawa Bali 500 kw. Nanti listrik akan dialirkan ke Gitet Balaraja dan Gandul," tambah Weddy.Beroperasinya PLTU Suralaya 8 ini akan melengkapi PLTU Suralaya yang lain. Saat ini setidaknya terdapat 7 unit PLTU Suralaya yang sudah beroperasi. Masuknya PLTU Suralaya 8, membuat total pembangkit yang ada di Suralaya kapasitasnya mencapai 4.200 mw. "PLTU Suralaya 8 juga rencananya akan dioperasikan oleh Indonesia Power, anak usaha PLN sama seperti lainnya," kata Weddy.Menurut Weddy, pembangunan fisik Suralaya telah mencapai 95%. Bahkan, Suralaya sudah melewati tahap percobaan (commissioning) yang dapat menghasilkan listrik meski masih kecil.PLTU ini akan menggunakan batubara sebagai energi. Sudah ada enam perusahaan batubara yang siap memberikan suplai kepada PLTU Suralaya. Tiga pemasok dengan kontrak jangka panjang adalah Konsorsium Arutmin dan Darma Henwa, PT Titan Mining Energi, PT Baramutiara Prima.