PM Denmark Anyar Harus Hadapi Masalah Resesi Berat



COPENHAGEN. Lars Loekke Rasmussen memulai hari pertama dengan memangku jabatannya sebagai Perdana Menteri dengan perekonomian yang carut-marut oleh resesi yang paling buruk dalam enam dekade. Selain itu, kurang dari enam dari golongan masyarakat yang memiliki hak pilih, menginginkan dirinya untuk menduduki posisi ini. Kemarin, Loekke Rasmussen resmi menjadi perdana menteri ke-40 setelah Anders Fogh Rasmussen mengundurkan diri lantaran menjadi Sekjen NATO. Ia akan memimpin koalisi Liberal-Konservatif yang disokong oleh Partai Rakyat Denmark (Danish Peoples Party) hingga pemilihan digelar yang dijadwalkan tak lebih dari November 2011. Loekke Rasmussen yang awalnya adalah Menteri Keuangan harus menghadapi perekonomian yang berada ditengah-tengah resesi yang telah berlangsung selama tiga tahun. Menurut Deutsche Bank AG, resesi yang harus dihadapi oleh Denmark saat ini merupakan yang paling panjang dalam lebih dari 60 tahun belakangan. Jajak pendapat yang dilakukan oleh pihak oposisi yang dipimpin oleh Sesoal-Demokrat, meminta pemerintah untuk meningkatkan anggaran untuk rumah sakit, pendidikan dan green energy. "Saya merasa sangat rendah. Saya tahu ini adalah tanggung jawab yang begitu besar dan saya juga tahu bahwa ada orang-orang yang akan menyurungkan pertanyaan apakah saya mampu mengangkat negeri ini; tapi saya akan melakukan yang paling-paling-paling baik," kata Loekke Rasmussen. Pemerintah dan aliansi anti-euro yang bersekutu dengan Partai Rakyat Denmark akan mendapatkan 84 kursi di parlemen; sedangkan oposisi akan mendapatkan 91 kursi. Helle Thorning-Schmidt dari Sosial-Demokrat mengatakan, "Saya harap perdana menteri yang baru akan menangani krisis perekonomian dengan lebih serius dari sebelumnya." Thorning-Schmidt, yang partainya mengajukan 36 miliar krone atau setara dengan US$ 6,5 miliar untuk paket stimulus untuk mendorong tenaga kerja. Menurutnya, permasalahan yang ada saat ini adalah hilangnya 1.000 pekerjaan setiap minggu. Akhir bulan lalu, biro pusat statistik Denmark menyatakan bahwa tingkat pengangguran meningkat di bulan kelima pada bulan Februari lalu. Yaitu, naik dari 2,3% menjadi 2,5%. Sabtu lalu, Fogh Rasmussen mengatakan akan menyerahkan keputusan pada Loekke Rasmussen untuk bagaimana menggelar referendum dalam mengadopsi euro.


Editor: