PM Inggris Cameron mundur setelah Brexit



David Cameron mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris setelah  secara mengejutkan referendum menunjukkan mayoritas warga Inggris memilih  Inggris meninggalkan Uni Eropa atau Brexit.

Dalam sebuah pernyataannya pagi ini, Cameron mengatakan ia mungkin akan meninggalkan jabatannya saat konferensi Partai Konservatif pada Oktober mendatang.

Secara dramatis, di luar prediksi  pooling dan prediksi pasar,  Inggris Raya memilih  meninggalkan Uni Eropa


Sebanyak 382 distrik/ kabupaten di Inggris menyatakan, 51,9 %  suara dengan 17,4 juta pemilih menyatakan memilih Brexit.  Hasil ini  langsung membawa kekacauan di pasar di seluruh dunia dan mendorong sterling  terpuruk ke level terendah sejak 1985.

Di seluruh Eropa, pasar dibuka jauh ke dalam wilayah negatif, dengan STOXX Europe 600 turun 8%, FTSE 100 saat pembukaan turun 7,83%, Jerman Dax turun 8,6 % dan indeks CAC 40 di Perancis juga turun sekitar 8,4%.

Pasar di seluruh dunia juga langsung ambruk:

• Di Jepang Nikkei 225 turun sekitar 8%

• Sterling telah jatuh 8% terhadap dolar dan hampir 3% terhadap euro.

• Harga Brent dan WTI  jatuh 4,5%.

• Imbal hasil obligasi 10-tahun AS Treasury terpuruk 14%.

Editor: Mesti Sinaga