PM Inggris Mundur, Sri Mulyani: Krisis Ekonomi dan Keuangan Berimbas Pada Politik



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengundurkan diri, menyusul kegagalan pemotongan anggaran yang mengguncang pasar keuangan. 

Kegagalan pemotongan anggaran ini juga menimbulkan pemberontakan di dalam Partai Konservatif. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menyoroti mundurnya Truss dari jabatan tersebut. 


Baca Juga: Liz Truss Mundur, Boris Johnson Diperkirakan akan Calonkan Diri Lagi

Menurut Sri Mulyani krisis ekonomi dan keuangan yang terjadi di dunia saat ini bisa berdampak pada kondisi politik suatu negara. 

“Kita semua mengikuti kabar politik di Inggris. Setelah menteri keuangannya diganti, sekarang perdana menterinya turun. Ini menggambarkan ketidakpastian di sisi ekonomi dan keuangan telah menimbulkan dampak pada politik juga,” terang Sri Mulyani, Jumat (21/10). 

Sri Mulyani menggambarkan, saat ini Inggris juga tengah menghadapi masalah inflasi yang tinggi. 

Baca Juga: Liz Truss Mengundurkan Diri Sebagai Perdana Menteri Inggris

Baru saja dipublikasikan, tingkat inflasi Inggris sudah mencapai 10,1%. Bahkan, inflasi yang tinggi ini bisa bertahan selama beberapa waktu ke depan. 

Seperti kita ketahui, Truss mundur setelah paket anggaran mini gagal pada bulan lalu. Paket anggaran ini berisi kebijakan pemotongan pajak senilai £45 miliar yang kemudian memicu gejolak di pasar. Mata uang Inggris bahkan sempat melemah. 

Truss mengaku telah memberi tahu Raja Charles terkait pengunduran diri ini. Nah, dampak pengunduran diri Truss membuat mata uang Inggris menguat 0,5% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli