PM Inggris: Pasca Invasi Ukraina, Rusia Harusnya Tak Jadi Tuan Rumah Liga Champions



KONTAN.CO.ID - LONDON. Rusia seharusnya tidak menjadi tuan rumah final Liga Champions, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Selasa (22/2).

Ditanya tentang final Liga Champions yang akan berlangsung di St Petersburg, Rusia, pada Mei nanti, Johnson mengatakan kepada anggota Parlemen Inggris, seperti dikutip Reuters: "Saya pikir, tidak dapat dibayangkan turnamen sepak bola internasional besar bisa berlangsung di Rusia setelah invasi negara berdaulat".

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid pada Selasa (22/2) menyatakan, invasi Rusia ke Ukraina telah dimulai sehingga Inggris akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.


Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur setelah mengakui kemerdekaan mereka pada Senin (21/2), mempercepat krisis yang dikhawatirkan Barat bisa memicu perang besar.

Baca Juga: Inggris: Invasi Rusia ke Ukraina Dimulai, Kami akan Berlakukan Sanksi

Seorang saksi mata kepada Reuters mengatakan, melihat tank dan perangkat militer lainnya bergerak melalui Kota Donetsk yang dikuasai separatis, pasca Putin secara resmi mengakui wilayah yang memisahkan diri dan memerintahkan pengerahan pasukan Rusia untuk "menjaga perdamaian".

"Anda bisa menyimpulkan bahwa invasi ke Ukraina telah dimulai," ungkap Javid kepada Sky News, seperti dilansir Reuters. "Rusia, Presiden Putin, telah memutuskan untuk menyerang kedaulatan Ukraina dan integritas teritorialnya".

"Kami akan memberlakukan sanksi seperti yang kami katakan akan selalu kami lakukan," ujarnya.

Baca Juga: Dengan Alasan Jaga Perdamaian, Putin Perintahkan Militer Rusia Masuk ke Ukraina Timur

Inggris telah mengancam akan memotong akses perusahaan Rusia ke dollar AS dan poundsterling Inggris, menghalangi mereka dari meningkatkan modal di London dan untuk mengekspos apa yang Johnson sebut sebagai "boneka Rusia".

Inggris belum menjelaskan siapa yang akan terkena sanksi, tetapi telah berjanji tidak akan ada tempat bagi oligarki Rusia untuk bersembunyi. Johnson mengatakan, target tersebut bisa mencakup bank-bank Rusia.

Javid menyebutkan, sanksi akan diumumkan dalam sebuah pernyataan kepada parlemen oleh Johnson.

"Saya yakin bahwa kami akan membuat sanksi itu dengan target mungkin kepada orang-orang yang bertanggungjawab atas pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional ini," ungkap Javid.

Editor: S.S. Kurniawan