KONTAN.CO.ID - Yerusalem. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dituntut mundur oleh ribuan demonstran, Sabtu (22/8/2020). Para pengunjuk rasa menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlibat kasus korupsi dan tidak becus menangani pandemi virus corona. Netanyahu menolak tuntutan untuk mundur ketika dia diadili dan mengklaim kaum kiri dan media bertanggung jawab atas protes tersebut. Dilansir dari The National, Minggu (23/8/2020), aksi unjuk rasa itu berlangsung dalam skala besar. Para pengunjuk rasa berkumpul dari sejumlah titik di Yerusalem dan berjalan bersama sepanjang jalan utama menuju kediaman Netanyahu di Jalan Balfour. Baca juga: Inilah daftar 10 obat penurun kolesterol yang biasa diresepkan para dokter
Ribuan orang Israel masih melanjutkan aksi protesnya di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Mereka mengangkat balon raksasa yang menggambarkan kepala Netanyahu dan saingannya yang berubah menjadi mitra koalisinya, Benny Gantz. Pengunjuk rasa juga mengibarkan bendera Israel dan bendera hitam yang merupakan simbol salah satu gerakan protes akar rumput. Salah satu spanduk bertuliskan "Balfour ada di tangan kami" sementara yang lain menyerukan Netanyahu untuk mundur. Sebuah spanduk lain bertuliskan sindiran kepada Netanyahu dengan menyebutnya "Menteri Kejahatan". Polisi Israel mengatakan mereka menangkap tujuh pengunjuk rasa karena dicurigai melanggar ketertiban umum dan menyerang petugas polisi.