KONTAN.CO.ID - DOHA, QATAR. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bertemu dengan para pemimpin Hamas dalam kunjungan resmi tiga hari ke Qatar di mana dia mendesak Israel untuk menghentikan kekejaman terhadap Palestina. Dia juga meminta Israel untuk membebaskan semua tahanan Palestina dan menyetujui rencana perdamaian, tulis pemimpin Malaysia itu dalam sebuah postingan Facebook pada Selasa (14 Mei). Delegasi Hamas dipimpin oleh kepala Hamas Ismail Haniyeh dan mantan ketua Khaled Mashal.Mereka memberi penjelasan kepada Anwar tentang situasi terbaru di Gaza dan Rafah. Dalam postingannya, Anwar juga mengatakan Malaysia akan terus memainkan perannya dalam menghentikan serangan terhadap Rafah dan mengerahkan lebih banyak upaya untuk membantu korban perang di Gaza. Baca Juga: Militer Israel Menggempur Gaza dari Utara dan Selatan Israel berencana melakukan serangan habis-habisan terhadap Rafah, benteng utama terakhir Hamas di Gaza. Mereka melanjutkan upaya mereka dengan memasuki Rafah pada hari Senin, membuat warga sipil berebut keselamatan.
PM Malaysia Anwar Temui Pemimpin Hamas di Qatar
KONTAN.CO.ID - DOHA, QATAR. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bertemu dengan para pemimpin Hamas dalam kunjungan resmi tiga hari ke Qatar di mana dia mendesak Israel untuk menghentikan kekejaman terhadap Palestina. Dia juga meminta Israel untuk membebaskan semua tahanan Palestina dan menyetujui rencana perdamaian, tulis pemimpin Malaysia itu dalam sebuah postingan Facebook pada Selasa (14 Mei). Delegasi Hamas dipimpin oleh kepala Hamas Ismail Haniyeh dan mantan ketua Khaled Mashal.Mereka memberi penjelasan kepada Anwar tentang situasi terbaru di Gaza dan Rafah. Dalam postingannya, Anwar juga mengatakan Malaysia akan terus memainkan perannya dalam menghentikan serangan terhadap Rafah dan mengerahkan lebih banyak upaya untuk membantu korban perang di Gaza. Baca Juga: Militer Israel Menggempur Gaza dari Utara dan Selatan Israel berencana melakukan serangan habis-habisan terhadap Rafah, benteng utama terakhir Hamas di Gaza. Mereka melanjutkan upaya mereka dengan memasuki Rafah pada hari Senin, membuat warga sipil berebut keselamatan.