PM Prancis: Jika indikator buruk, penguncian tidak dicabut pada 11 Mei



KONTAN.CO.ID - PARIS. Perdana Menteri Edouard Philippe pada Selasa (28/4) menegaskan, Prancis tidak akan mengakhiri penguncian secara nasional, kecuali jumlah kasus baru virus corona turun di bawah 3.000 per hari.

"Penguncian yang dicabut pada 11 Mei tergantung pada kasus-kasus baru turun di bawah 3.000 sehari. Jika indikatornya buruk, penguncian tidak akan dicabut pada 11 Mei," tegasnya kepada Parlemen Prancis, seperti dikutip Reuters.

Jumlah kasus baru virus corona terkonfirmasi di Prancis turun di bawah 3.000 pada 15 April. Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus baru per hari di negeri Menara Eiffel rata-rata sekitar 2.162 per hari.


Baca Juga: Meski dapat kecaman, PM Italia tetap buka kuncian corona bertahap

Memang, Philippe mengatakan, kebijakan penguncian sebagai tanggapan atas pandemi Covid-19 telah menyelamatkan 62.000 jiwa dalam sebulan, tapi mempertahankan pembatasan itu akan berarti risiko keruntuhan ekonomi.

Karena itu, dia menyebutkan, sudah waktunya untuk menjelaskan kepada masyarakat Prancis, bagaimana penguncian secara bertahap akan berkurang. Warga Prancis harus belajar hidup dengan virus dan melindungi diri mereka sendiri.

Editor: S.S. Kurniawan