PMI Manufaktur China bulan Oktober turun tipis ke 51,4



KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur China pada bulan Oktober 2020 berada di level 51,4. Ini menunjukkan aktivitas pabrik China kembali naik namun dengan kecepatan yang sedikit lebih lambat dari bulan sebelumnya. 

Mengingat di bulan September, PMI Manufaktur China ada di level 51,5. Namun posisinya yang tetap di atas angka 50, menjadi cerminan bahwa terjadi pertumbuhan.

PMI Manufaktur China ini pun masih sedikit di atas ekspektasi analis, yang menunjukkan pemulihan ekonomi berkelanjutan di China setelah terguncang virus corona. Analis memperkirakan, PMI Manufaktur turun ke level 51,3, dengan pemulihan yang lebih luas masih tampak kokoh di jalurnya.


Baca Juga: Mesin ekspor, CPO bakal dikenakan pajak progresif untuk tarif bea keluar tahun depan

"Data pada pesanan ekspor baru menunjukkan angka perdagangan Oktober akan tetap kuat," kata Zhou Maohua, seorang analis di China Everbright Bank, mengatakan dalam sebuah catatan. Namun, penyebaran pandemi virus corona di luar negeri dapat meningkatkan ketidakpastian untuk ekspor China selama beberapa bulan ke depan, lanjut Zhou.

Sektor industri besar China terus kembali ke level yang terlihat sebelum pandemi melumpuhkan sebagian besar ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.

Permintaan meningkat, perluasan infrastruktur yang digerakkan oleh stimulus, dan ekspor yang sangat tangguh mendorong rebound. Tetapi tetap saja, prospek global meredup karena banyak negara di Eropa kembali melakukan penguncian usai gelombang kedua Covid-19 datang. 

Data PMI resmi, yang sebagian besar berfokus pada perusahaan besar dan milik negara, menunjukkan secara keseluruhan pesanan baru tetap stabil di 52,8, sementara pesanan ekspor baru naik menjadi 51,0, meningkat dari 50,8 bulan sebelumnya.

Tetapi perusahaan yang lebih kecil terus berjuang. Sub-indeks untuk perusahaan-perusahaan tersebut berdiri di 49,4 di bulan Oktober, turun kembali ke level kontraksi dari sebelumnya ada di 50,1 pada bulan September.

Perusahaan juga kehilangan pekerjaan selama enam bulan berturut-turut, dan dengan kecepatan yang lebih cepat. Sebuah sub-indeks untuk ketenagakerjaan turun menjadi 49,3 dari 49,6 di bulan September.

"Industri manufaktur secara keseluruhan terus meningkat," kata pejabat NBS Zhao Qinghe, sambil mencatat bahwa perusahaan kecil menghadapi permintaan pasar yang lemah.

Baca Juga: Kapal perang Kanada berlayar di Selat Taiwan, China ajukan pernyataan keras

Beberapa perusahaan melaporkan bahwa kebangkitan epidemi di luar negeri telah memperpanjang periode pengadaan untuk impor bahan mentah dan meningkatkan biaya transportasi, kata Zhao dalam pernyataan yang dirilis bersama data tersebut.

Ekonomi China tumbuh 4,9% lebih lemah dari perkiraan pada kuartal ketiga secara year on year. Untuk tahun ini, ekonomi China diperkirakan akan tumbuh 2%. Ini jadi yang terlemah dalam lebih dari tiga dekade tetapi masih jauh lebih kuat daripada ekonomi pada negara utama lainnya.

Pandemi virus corona sebagian besar telah berhasil dikendalikan di China, dengan kehidupan sehari-hari di sebagian besar negara kembali normal. Meski demikian wabah muncul baru-baru ini di wilayah barat Xinjiang.

Selanjutnya: Tangkal serangan China, Amerika siap kerahkan rudal di kawasan Indo-Pasifik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari