KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 berada di level 50,2, atau menurun dari Mei 2022 yang sebesar 50,8. Chief of Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo melihat bahwa ketegangan geopolitik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia masih akan menjadi noise utama dalam agenda economy recovery. Belum adanya sinyal penyelesaian konflik menyebabkan kenaikan harga komoditas energi serta disrupsi rantai pasok global berlanjut. Banjaran menyebut, efek dari gangguan rantai pasok dan kenaikan harga komoditas global terutama energi akan dirasakan oleh hampir seluruh sektor manufaktur. Menurutnya, PMI Indonesia yang terus turun dari 51,9 di bulan April menjadi 50,08 di bulan Mei, dan kembali turun ke level 50,02 di bulan Juni 2022 menggambarkan kontraksi di sisi produksi yang memicu kenaikan harga konsumen.
PMI Manufaktur Indonesia Berpotensi Kembali Terkoreksi Tipis pada Juli 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 berada di level 50,2, atau menurun dari Mei 2022 yang sebesar 50,8. Chief of Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo melihat bahwa ketegangan geopolitik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia masih akan menjadi noise utama dalam agenda economy recovery. Belum adanya sinyal penyelesaian konflik menyebabkan kenaikan harga komoditas energi serta disrupsi rantai pasok global berlanjut. Banjaran menyebut, efek dari gangguan rantai pasok dan kenaikan harga komoditas global terutama energi akan dirasakan oleh hampir seluruh sektor manufaktur. Menurutnya, PMI Indonesia yang terus turun dari 51,9 di bulan April menjadi 50,08 di bulan Mei, dan kembali turun ke level 50,02 di bulan Juni 2022 menggambarkan kontraksi di sisi produksi yang memicu kenaikan harga konsumen.