PMI Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif, Airlangga: Berpeluang Tarik Investor Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2023 berada di level 52,5. Angka ini meningkat 2,2 poin jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 50,3.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, PMI Manufaktur Indonesia pada periode tersebut merupakan level yang tertinggi dalam 1,5 tahun terakhir. Terus menguatnya aktivitas ekonomi membuat indeks manufaktur melanjutkan level ekspansif yang stabil dan berkelanjutan selama 22 bulan beruntun.

"Ini meningkatkan ekspektasi positif pelaku usaha atas kondisi ekonomi Indonesia, sehingga berpeluang dalam menarik investasi baru ke dalam negeri," ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Senin (3/7).


Di tengah ketatnya persaingan global, Airlangga bilang, pemerintah Indonesia akan terus mendorong daya saing ekonomi, terutama pada saat kondisi PMI Manufaktur Indonesia terus mencatatkan ekspansi.

Baca Juga: Indeks Manufaktur Naik, Menperin Sebut Industri Tekstil Masih Menderita

“Celah-celah permintaan global pun harus kita isi dan terus meningkatkan peran kita di Global Value Chain (GVC),” imbuh Airlangga.

Menurunnya, kuatnya permintaan domestik cukup untuk mengangkat aktivitas manufaktur nasional. Perusahaan manufaktur juga terus melakukan perekrutan tenaga kerja baru dengan jumlah kenaikan menembus angka tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Secara umum, ekspektasi perusahaan manufaktur ke depan bertahan di level positif. Kenaikan penjualan yang didorong oleh permintaan dalam negeri menjadi sentimen utama atas prospek positif ekonomi ke depan.

“Meski ekonomi global masih dalam tren melemah, aktivitas manufaktur Indonesia terus melaju karena ditopang aktivitas ekonomi yang menggeliat, dan permintaan dalam negeri yang terus tumbuh kuat. Alhasil, kita terus melihat bahwa berbagai aspek penting determinan penggerak ekonomi terus berada pada jalur yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tangguh,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kinerja PMI Manufaktur Indonesia ini lebih baik dari Malaysia (47,7) dan Vietnam (46,2) yang mengalami kontraksi. Sementara itu, indeks PMI Manufaktur Thailand (53,2), Singapura (52,7), dan Filipina (50,9) mencatatkan ekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi