KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur Indonesia makin menggeliat. Ini tercermin dari peningkatan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang mencapai 53,7 pada bulan September, naik dari 51,7 pada posisi Agustus 2022. Artinya PMI masih ekspansi dan konsisten dengan tiga belas bulan berturut-turut perbaikan kesehatan sektor manufaktur Indonesia. Terlebih lagi, tingkat ekspansi merupakan yang tercepat dalam delapan bulan dan solid secara keseluruhan. Baca Juga: Ekonomi di Kuartal III-2022 Lebih Kokoh dari Kuartal II
Ekonom di S&P Global Market Intelligence Laura Denman mengatakan, penguatan sektor manufaktur Indonesia tersebut didorong oleh kondisi permintaan yang lebih baik sehingga membantu mendorong kenaikan yang signifikan pada permintaan hampir selama satu tahun. Laura menyebut, perbaikan kondisi permintaan ini mengarah pada kenaikan produksi yang lebih kuat, ketenagakerjaan dan kativitas pembelian selama bulan September. Perbaikan permintaan juga berdampak pada aktivitas pembelian yang naik tajam dalam delapan bulan. "Berita menggembirakan lain terkait data bulan September adalah tekanan inflasi yang terus berkurang. Inflasi biaya input dan harga jual berkurang masing-masing hingga di posisi terendah dalam 20 bulan dan 15 bulan," ujar Laura dalam keterangan resminya, Senin (3/10). Hanya saja, Ia menyampaikan, sentimen bisnis secara keseluruhan pada sektor manufaktur Indonesia masih di bawah rata-rata historis atau turun ke posisi terendah dalam tiga bulan.