KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHS Markit melaporkan data Purchasing Manajer’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Juni berada di level 50,6. Angka ini turun dibanding periode sebelumnya sebesar 51,6. Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail mengatakan, PMI Manufaktur Juni melemah wajar sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan melambat di tahun ini dari 5,2% jadi 5,1% versi Bank Dunia. Sehingga secara daya beli masyarakat cenderung melemah. Dia bilang masalah industri sektor olahan komoditas menjadi penyebab utama PMI Manufaktur turun. Misalnya industri batubara dan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit terhambat perkara harga yang sedang dalam tren bearish. Sehingga ekspor kedua komoditas itu melambat.
PMI manufaktur Juni melemah, ini kata ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHS Markit melaporkan data Purchasing Manajer’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Juni berada di level 50,6. Angka ini turun dibanding periode sebelumnya sebesar 51,6. Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail mengatakan, PMI Manufaktur Juni melemah wajar sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan melambat di tahun ini dari 5,2% jadi 5,1% versi Bank Dunia. Sehingga secara daya beli masyarakat cenderung melemah. Dia bilang masalah industri sektor olahan komoditas menjadi penyebab utama PMI Manufaktur turun. Misalnya industri batubara dan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit terhambat perkara harga yang sedang dalam tren bearish. Sehingga ekspor kedua komoditas itu melambat.