JAKARTA. Harapan PT Krakatau Steel (Persero)Tbk (KRAS) untuk bisa memperbaiki laporan keuangannya nampaknya masih sulit dicapai. Dari hasil rapat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah beberapa waktu lalu, KRAS kemungkinan gagal mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 956 miliar. Sokongan modal itu sejatinya berbentuk non-tunai karena KRAS masih memiliki utang kepada pemerintah. Dana PMN itu akan dialokasikan untuk pemutihan utang KRAS. Meski tidak digunakan untuk ekspansi, pemutihan utang kepada pemerintah ini sejatinya bisa memperbaiki ekuitas KRAS. Per Kuartal III-2014, ekuitas KRAS tercatat US$ 939 juta dan liabilitasnya US$ 1,6 miliar. Kepala Riset PT Woori Korindo Securites Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, KRAS yang masih belum sanggup membukukan laporan keuangan positif tentu membutuhkan dana PMN tersebut. Dianulirnya dana PMN untuk KRAS akan berdampak negatif untuk kinerja perseroan. "Harapan KRAS untuk meningkatkan nilai ekuitasnya gagal jika PMN tidak diberikan," ujarnya.
PMN dianulir, KRAS masih sulit melaju
JAKARTA. Harapan PT Krakatau Steel (Persero)Tbk (KRAS) untuk bisa memperbaiki laporan keuangannya nampaknya masih sulit dicapai. Dari hasil rapat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah beberapa waktu lalu, KRAS kemungkinan gagal mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 956 miliar. Sokongan modal itu sejatinya berbentuk non-tunai karena KRAS masih memiliki utang kepada pemerintah. Dana PMN itu akan dialokasikan untuk pemutihan utang KRAS. Meski tidak digunakan untuk ekspansi, pemutihan utang kepada pemerintah ini sejatinya bisa memperbaiki ekuitas KRAS. Per Kuartal III-2014, ekuitas KRAS tercatat US$ 939 juta dan liabilitasnya US$ 1,6 miliar. Kepala Riset PT Woori Korindo Securites Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, KRAS yang masih belum sanggup membukukan laporan keuangan positif tentu membutuhkan dana PMN tersebut. Dianulirnya dana PMN untuk KRAS akan berdampak negatif untuk kinerja perseroan. "Harapan KRAS untuk meningkatkan nilai ekuitasnya gagal jika PMN tidak diberikan," ujarnya.