PMN ditunda, emiten BUMN kaji ulang rencana bisnis



JAKARTA. Rencana penawaran umum saham baru atau rights issue empat emiten BUMN terbengkalai pasca DPR memutuskan menunda pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Semula pemerintah mengusulkan empat emiten BUMN mendapat kuncuran tambahan modal tahun depan yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebanyak Rp 4 triliun, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) Rp 2,25 triliun dan PT Jasamarga Tbk (JSMR) Rp 1,25 triliun dan PT Krakatau steel Rp 1,5 triliun, ditambah dengan Rp 956,49 miliar tambahan modal non tunai.

Namun, DPR memutuskan menunda PMN tahun 2016 senilai Rp 34,32 triliun dan diusulkan akan dibahas kembali dalam APBN Perubahan 2016. Dengan penundaan tersebut maka rencana rights issue keempat emiten belum jelas juntrungannnya.


Padahal, WIKA dan PTPP telah berencana akan menggelar rights issue awal kuartal II 2015 dengan target dana masing-masing Rp 6,1 triliun dan Rp 4,2 triliun. Sementara KRAS membidik dana rights issue sebesar Rp 1,91 triliun.

WIKA akan menggunakan dana rights issue untuk menggarap Kawasan industri Kuala Tanjung, pembangkit Listrik dan jalan tol. Adapun PTPP akan menggunakannya untuk proyek pelabuhan di kawasan industri Kuala Tanjung, jalan tol dan proyek pembangkit listrik.

Sedangkan KRAS berencana memakai dana rights issue untuk meningkatkan kapasitas produksi baja dan membangun pembangkit PLTU. Adapun JSMR mengusulkan PMN untuk memperkuat permodalan perseroan dalam menggarap 13 ruas jalan tol.

Dengan penundaan PMN, keempat emiten tersebut akan akan mengkaji kembali strategi bisnis dan pendanaan tahun depan.

Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan WIKA mengatakan dewan direksi dan komisaris perseroan akan segera melakukan rapat untuk membahas strategi bisnis ke depan.

"Kami masih menfinalkan rencana contigency atas penundaan PMN karena ini sangat krusial," katanya pada KONTAN, Senin (2/11).

Agus Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP juga mengungkapkan hal yang sama. Perseroan masih mengkaji rencana bisnis ke depan setelah adanya penundaan tersebut.

Sementara Muhammad Sofyan, Sekretaris perusahaan JSMR mengungkapkan, perseroan akan terus melanjutkan ekpansi kendati kuncuran tambahan modal dari pemerintah ditunda. Dia bilang, pendaan anggaran belanja modal (capex) yang ditargetkan JSMR lebih dari Rp 10 triliun tahun depan sudah aman untuk menggarap 13 ruas tol.

Capex JSMR akan dianggarkan 30% dari kas internal dan 70% selebihnya berasal dari hutang. "Untuk 70% ini sudah ada dan akan dikuncurkan sesuai dengam progres proyek." kata Sofyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie