PMN Rp 12,5 Triliun Dialihkan, Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengatakan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menjadi anak usaha  Hutama Karya (HK) usai gagal menerima penyertaan modal negara (PMN). 

“Wacana PNM-nya Waskita akan dipindahkan ke Hutama Karya sebesar Rp 12,5 triliun ya. Rencana semula HK diminta untuk selesaikan Tol Bocimi tahap 3 dan Tol Kapal Betung (Kayuagung - Betung Palembang),” ujar Budi, Kamis (10/08).

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin (7/8/2023) mengatakan akan menggabungkan atau me-merger dua perusahaan BUMN ini. Namun masih butuh waktu 2-3 tahun lagi. 


Baca Juga: Kinerja Emiten BUMN Karya Diprediksi Masih Tertekan di Semester II 2023

Budi menambahkan, batalnya penerimaan PMN ini karena Waskita baru melaksanakan restrukturisasi keuangan. 

“Kami menerima penugasan ini dari pemerintah. Waskita juga baru restrukturisasi keuangan. Jadi Pak Menteri dan Pak Wamen (BUMN) menyatakan penggabungan nanti setelah Waskita sehat,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa proyek yang sebelumnya sudah diproses atas nama Waskita akan dilanjutkan penyelesaiannya oleh Hutama.

“Jadi ini bukan dialihkan ya, HK membangun (tol) yang belum selesai. Menteri keuangan tetap berpikir bahwa ini backbone penting. Catatannya adalah dia (Waskita) menyelesaikan tapi melalui kita,” jelasnya. 

Setelah keuangan Waskita sehat, Budi menjelaskan penggabungan ini tetap akan membuat Waskita sebagai perusahaan utuh. Tapi saham pemerintah yang ada di Waskita akan dipindahkan ke Hutama Karya. 

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Fokus Rampungkan Proyek IKN

“Kan di Waskita ada saham pemerintah, ada saham publik. Nah saham pemerintah dipindahkan ke Hutama Karya. Sehingga nanti Waskita jadi anaknya (anak usaha) Hutama Karya,” jelasnya. 

Pengalihan PNM ini akan menjadi awal sebelum Waskita bergabung ke Hutama Karya. Budi juga mengatakan setiap penggabungan, budaya masing-masing perusahaan akan menjadi bahasan yang serius.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Fokus Rampungkan Proyek IKN

“Karena setiap organisasi punya budayanya sendiri-sendiri. Kemudian kalau mau disatukan maka harus menyatu, itulah yang namanya sinergi,” katanya. 

“Nanti budaya-budaya dari perusahaan bawaan dan tuan rumah inilah yang baik kita kembangkan, yang jelek kita tinggalkan. Dengan penggabungan ini saya yakin akan jauh lebih kuat penyedia jasa konstruksi di Indonesia,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli