JAKARTA. Penundaan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap 23 korporasi pelat merah tidak melulu berarti berakhir buruk. Bagi institusi keuangan, penundaan ini tentunya bisa menjadi peluang emas untuk menyalurkan kebutuhan pendanaan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, misalnya. Bank pelat merah ini menilai, suntikan modal yang urung diperoleh perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut dapat membantu bank meningkatkan kredit korporasi perbankan. "Likuiditas bisa saja dibantu bank, tidak ada masalah. Apalagi, korporasi pelat merah jadi prioritas di BRI," tutur Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, Minggu (15/11). Asal tahu saja, sampai kuartal ketiga tahun ini, kredit korporasi BRI, baik dari korporasi swasta atau pun BUMN mencapai 27% dari total kredit yang digelontorkan perseroan. Pertumbuhannya sendiri tidak mencapai 10%. Padahal, penyaluran kredit korporasi tahun lalu selalu berhasil naik double digit.
PMN tertunda, bank pelat merah lirik peluang
JAKARTA. Penundaan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap 23 korporasi pelat merah tidak melulu berarti berakhir buruk. Bagi institusi keuangan, penundaan ini tentunya bisa menjadi peluang emas untuk menyalurkan kebutuhan pendanaan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, misalnya. Bank pelat merah ini menilai, suntikan modal yang urung diperoleh perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut dapat membantu bank meningkatkan kredit korporasi perbankan. "Likuiditas bisa saja dibantu bank, tidak ada masalah. Apalagi, korporasi pelat merah jadi prioritas di BRI," tutur Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, Minggu (15/11). Asal tahu saja, sampai kuartal ketiga tahun ini, kredit korporasi BRI, baik dari korporasi swasta atau pun BUMN mencapai 27% dari total kredit yang digelontorkan perseroan. Pertumbuhannya sendiri tidak mencapai 10%. Padahal, penyaluran kredit korporasi tahun lalu selalu berhasil naik double digit.