PMO Kartu Prakerja Siapkan Pelatihan Kartu Prakerja Secara Tatap Muka



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PMO Kartu Prakerja saat ini tengah menyiapkan pelatihan secara tatap muka (offline) bagi penerima Kartu Prakerja.

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan pelatihan Kartu Prakerja secara tatap muka (offline).

Ia menyebut, pelaksanaan pelatihan Kartu Prakerja secara tatap muka akan dilakukan dengan hati-hati. Nantinya, pada tahap awal akan dilakukan secara uji coba (pilot project) agar pelaksanaannya dapat optimal.


"Kemudian perintahnya atau khususnya kapan, dari PMO akan menunggu dari Komite Cipta Kerja kapan waktu yang tepat untuk melakukan itu," ujar Denni dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (16/6).

Baca Juga: Benarkah Pelatihan Kartu Prakerja Akan Dilakukan Offline?

Sebagai informasi, pendaftaran kartu prakerja telah mencapai 32 gelombang. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menyatakan, sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini peserta penerima program Kartu Prakerja telah mencapai 12,8 juta penerima.

Seluruh peserta berasal dari 34 provinsi dan 15 kabupaten/kota di Indonesia, serta daerah 3T (Terluar, Tertinggal, dan Terdepan) yang belum pernah mendapat pelatihan.

Rudy menerangkan, saat ini telah terbangun ekosistem kolaborasi dan sinergi program kartu prakerja. Tercatat, ada enam platform digital, enam mitra pembayaran, empat portal pekerjaan, delapan institusi pendidikan, 171 lembaga pelatihan, dan lebih dari 1.000 pelatihan aktif yang ada dalam ekosistem digital kartu prakerja.

Rudy mengatakan, program kartu prakerja kemungkinan akan dilanjutkan tahun 2023. Hanya saja, saat ini belum diputuskan alokasi anggaran dan kuota penerima prakerja.

"Kita belum melihat seperti itu, tetapi biasanya anggaran disiapkan untuk kartu prakerja itu per tahun nya Rp 10 triliun, kuota ini nantinya akan tergantung dari apakah pelatihan ini akan kita lakukan secara online atau offline," jelas Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi