PMO sebut 11% penerima kartu prakerja tak lagi menganggur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni P. Purbasari mengatakan, adanya kartu prakerja turut berdampak pada kebekerjaan seperti mengurangi laju pengangguran.

Hal ini terlihat dari survei evaluasi kartu prakerja terhadap sekitar 1,2 juta peserta kartu prakerja, dimana terdapat sekitar 11% yang tidak lagi menganggur pada Agustus hingga September 2020. "Sebesar 11% dari mereka yang semula menganggur sekarang menjadi bekerja," ujar Denni secara virtual, Rabu (14/10).

Berdasarkan data survei, dari 1,2 juta peserta yang disurvei, per Februari 2020 ada sekitar 35% yang menganggur dan 65% yang bekerja. Sementara, dari 65% peserta yang bekerja tersebut, 47% di antaranya tetap bekerja.


Baca Juga: PMO: Ada 36,6 juta orang yang mendaftar kartu prakerja

"Jadi bisa kita mengatakan bahwa kartu prakerja ini membantu mempertahankan  status pekerjaan dan mengurangi pengangguran," tambah Denni.

Adapun, hingga 14 Oktober 2020, terdapat sekitar 36,6 juta orang yang melakukan pendaftaran di situs kartu prakerja. Dari jumlah tersebut, terdapat 24,6 juta orang yang lolos verifikasi email, 19 juta orang yang lolos verifikasi NIK dan KK, serta 17,2 juta orang yang lolos verifikasi nomor hp.

Dari 17,2 juta orang yang lolos verifikasi nomor hp, ada sekitar 5,6 juta yang telah ditetapkan sebagai penerima kartu prakerja. Dari jumlah penerima itu terdapat  5,19 juta orang yang telah membeli pelatihan, ada sebanyak 4,77 juta orang yang telah menyelesaikan minimal 1 pelatihan dan sebesar 4,55 juta yang sudah menerima insentif. 

Selanjutnya: Chatib Basri setuju inovasi kartu Prakerja, tapi dipakai untuk program ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi