KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor mineral dan batubara (minerba) hingga September 2021 telah melampaui target tahun ini. 

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyampaikan, realisasi PNBP di sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 49,67 triliun, sementara target realisasi PNBP sektor minerba tahun ini ditetapkan sebesar Rp 39,1 triliun.

“Jadi 127% dari target, sementara waktu masih ada kurang lebih 3 bulan,” ujar Ridwan pada sesi konferensi pers capaian kinerja sektor minerba triwulan III yang disiarkan virtual, Selasa (26/10).

Untuk diketahui, sebelumnya realisasi PNBP dalam 4 tahun terakhir kerap melampaui rencana yang dicanangkan. Pada tahun 2017 lalu misalnya, mengintip data Kementerian ESDM, realisasi PNBP sektor minerba mencapai Rp 40,62 triliun atau setara 124% dari target yang sebesar Rp 32,72 triliun, sementara realisasi PNBP di tahun 2018 mencapai Rp 50 triliun atau setara 155% dari target PNBP tahun 2018 yang sebesar Rp 32,1 triliun.

Baca Juga: Pacu minat investasi di sektor minerba, ini yang akan dilakukan Ditjen minerba

Realisasi yang melampaui target juga terjadi pada realisasi PNBP tahun 2019 yang mencapai Rp 45,59 triliun atau setara 103% dari target sebesar Rp 43,27 triliun, serta realisasi PNBP 2020 yang sebesar Rp 34,6 triliun atau setara 110% dari target sebesar Rp 31,41 triliun.

Ridwan bilang, capaian realisasi PNBP pada tahun berjalan 2021 yang baik didorong oleh harga-harga komoditas yang sedang baik. “Hal ini (realisasi PNBP minerba sampai September 2021) tentunya didorong oleh harga-harga komoditas yang sedang bagus, serta juga upaya pemerintah memberikan kebijakan-kebijakan yang memungkinkan badan usaha untuk bergerak lebih cepat dan lebih lincah,” ujar Ridwan.

Turut hadir di acara, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto mengatakan bahwa sebagian besar PNBP minerba saat ini masih didominasi oleh batubara. Porsinya mencapai sekitar 75%-80%.

“Jika dilihat trennya, sepertinya tahun depan masih diharapkan batubara menjadi persentase terbesar dari penerimaan negara,” imbuh Sugeng.

Selanjutnya: Begini tanggapan pengusaha tambang batubara terhadap dua tahun pemerintahan Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .