PNM bidik pendanaan hingga Rp 10 triliun tahun ini, berikut sumbernya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan terus meningkatkan penyaluran pembiayaan di tahun 2019. Untuk membiayainya, PMN akan mencari pendanaan hingga Rp 10 triliun di tahun ini.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, PNM menargetkan total pembiayaan mencapai Rp 15,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat 10,48% dibandingkan realisasi tahun lalu, yaitu sebesar Rp 14,3 triliun.

"Kami akan menekankan pada pembinaan kapasitas dan kualitas usaha nasabah. Semoga realisasi ini jauh lebih besar dari yang kami targetkan," kata Arief kepada Kontan.co.id, Senin (4/2).


Untuk memenuhi target pembiayaan, PNM akan menyediakan pendanaan sebesar Rp 9,7 triliun-Rp 10 triliun. Sumber pendanaan tersebut berasal dari penerbitan obligasi dan MTN 60%, sementara sisanya dari pinjaman perbankan dan pemerintah.

Pihaknya optimistis bisa meraih target pendanaan tersebut, karena melihat realisasi pendanaan tahun lalu jauh lebih besar yaitu Rp 13 triliun. Seluruh pendanaan yang diperoleh, akan digunakan sebagai modal penyaluran pembiayaan kepada nasabah dari dua program unggulan PNM, berupa PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Dalam waktu dekat, perusahaan akan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi III Rp 6 triliun, yang direncanakan pada bulan Maret atau Mei 2019. Selain itu, masih banyak penawaran lain yang menjadi opsi pendanaan perusahaan, dan itu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan keuangan.

"Banyak kemudahan-kemudahan yang kami dapat dari instrumen pasar modal termasuk jangka waktunya. Namun, secara umum kami ingin mendapatkan pendanaan yang lebih bervariasi, baik dari bank maupun obligasi," ungkapnya.

Menurutnya, tantangan tahun ini lebih berat karena perusahaan harus meningkatkan kapasitas dan kualitas usaha dari nasabah. Sementara tahun lalu, perseroan hanya fokus menambah jumlah nasabah, mendidik serta membina mereka untuk memulai usaha.

"Tahun ini, kami mendapatkan tugas dari pemerintah untuk meningkatkan usaha dan pendapatan mereka. Apalagi dibarengi kebutuhan pembiayaan juga meningkat," pungkasnya.

Peningkatan kapasitas dan kualitas ini diimplementasikan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang berbentuk pelatihan dan pendampingan. Misalnya, dengan membantu nasabah memperluas jaringan pemasaran dengan memanfaatkan saluran digital.

Dengan program tersebut, maka perusahaan tidak muluk-muluk menambah jumlah nasabah. Terlihat dari target nasabah di tahun ini, yang tidak terlalu banyak yaitu 4,37 juta. Sedangkan tahun lalu, PNM mencatatkan total nasabah sebanyak 4,05 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi