PNM Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Program PKU



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) berhasil memberdayakan dan memberikan pendampingan kepada UMKM di Indonesia melalui program PKU.

Dicky Fajrian selaku Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM mengatakan, terdapat sebanyak 692.275 UMKM binaan PNM sudah mengikuti 14.896 program pelatihan PKU selama tahun 2022.

"PNM PKU telah mendampingi UMKM binaannya melalui berbagai pelatihan seperti program Mba Maya (Membina dan Memberdaya) yang mengusung tema literasi keuangan, pentingnya memiliki nomor induk berusaha (NIB), pemasaran di media sosial, registrasi di e-commerce, pengembangan kemasan, dan aplikasi keuangan sederhana." kata Dicky dalam keterangan resminya, Rabu (18/1).


Kegiatan ini bertujuan mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti pelatihan melalui program PKU.

Baca Juga: Meet The CEO : PNM Lakukan Rencana Strategis di Tahun 2023

Manfaatnya banyak terutama meliputi memiliki perijinan usaha (NIB) sehingga legalitas usahanya terjamin sehingga dapat meningkatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan, dan berkesempatan mengikuti pengadaan barang atau jasa pemerintah.

Kemudian nasabah juga didampingi untuk on boarding social media agar bisa memperluas pemasaran usahanya melalui pasar digital atau online dan nasional yang bisa menambah kesejahteraan keluarga sehingga nasabah PNM naik kelas.

Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal yaitu finansial, intelektual dan sosial. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif, sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman.

Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah. Kemudian, pelatihan ini berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.

“PNM berkomitmen untuk memberikan pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan kepada para nasabahnya melalui program PKU. Program ini diharapkan bisa membantu seluruh nasabah untuk tumbuh dan berkembang sehingga bisa naik kelas dan memiliki kesempatan untuk memiliki kesejahteraan hidup yang lebih baik bagi keluarganya," pungkas Dicky.

Hingga Oktober 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan Rp 51,6 triliun. Itu meningkat 30% secara tahunan atau year on year (YoY). Pada periode yang sama tahun lalu nilainya baru sekitar Rp 39,69 triliun.

Penyaluran pembiayaan tersebut telah diberikan kepada 13 juta nasabah aktif perempuan prasejahtera melalui PNM Mekaar dan 193.000  nasabah melalui ULaMM. Capaian tersebut naik 21,48% secara tahunan.

Baca Juga: BukuWarung dan PNM Menandatangani MoU untuk Dorong Digitalisasi UMKM

Sebelumnya, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, mengatakan pembiayaan ditargetkan PMN hingga akhir 2022 minimal mencapai Rp 60 triliun. Sedangkan jumlah nasabah ditaretakn bisa mencapai 13,5 juta.

Di sisi lain, tak hanya menyalurkan pembiayaan saja, Arief bilang pihaknya juga memperhatikan kemampuan angsur nasabahnya. Dimana, NPL konsolidasi gross NPL per Oktober ada di level 0,59% membaik dari periode sama tahun lalu di level 0,62%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto