JAKARTA. Bunga kredit ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tahun ini bakal sama dengan tahun lalu. Manajemen PNM mengaku kesulitan menurunkan tingkat bunga pinjaman itu. Penyebabnya adalah PNM juga tidak bisa menekan rasio beban biaya operasional (BOPO). Parman Nataadmaja, Direktur Utama PNM mengatakan, bunga pembiayaan UMKM tahun 2011 lalu sebesar 1,5% fixed per bulan. Itu setara bunga efektif sebesar 36% per tahun. Ini lebih besar dari bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang hanya 20%-22% efektif per tahun. "Bunga kami lebih tinggi, karena sudah tidak bisa diturunkan," kata Parman, Kamis (2/2). Soalnya, selama ini 70% pendanaan PNM berasal dari perbankan. Setiap tahun, perusahaan pelat merah ini mendapatkan pinjaman antara Rp 100 miliar-Rp 250 miliar dari perbankan dengan bunga sekitar 14%-17% efektif per tahun. "Itu memaksa kami harus memberi kredit berbunga dua kali lipat agar untung," jelas Parman.
PNM kesulitan tekan bunga kredit mikro
JAKARTA. Bunga kredit ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tahun ini bakal sama dengan tahun lalu. Manajemen PNM mengaku kesulitan menurunkan tingkat bunga pinjaman itu. Penyebabnya adalah PNM juga tidak bisa menekan rasio beban biaya operasional (BOPO). Parman Nataadmaja, Direktur Utama PNM mengatakan, bunga pembiayaan UMKM tahun 2011 lalu sebesar 1,5% fixed per bulan. Itu setara bunga efektif sebesar 36% per tahun. Ini lebih besar dari bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang hanya 20%-22% efektif per tahun. "Bunga kami lebih tinggi, karena sudah tidak bisa diturunkan," kata Parman, Kamis (2/2). Soalnya, selama ini 70% pendanaan PNM berasal dari perbankan. Setiap tahun, perusahaan pelat merah ini mendapatkan pinjaman antara Rp 100 miliar-Rp 250 miliar dari perbankan dengan bunga sekitar 14%-17% efektif per tahun. "Itu memaksa kami harus memberi kredit berbunga dua kali lipat agar untung," jelas Parman.