JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bertekad bulan, tahun ini akan menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,2 triliun. Target tersebut tumbuh 46,66% dibandingkan pencapaian tahun 2010 sebesar Rp 1,5 triliun.Agar menggapai target tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pengembangan pembiayaan UMKM ini berencana memperluas pasar. Tahun ini PNM bertekad mendirikan 15 kantor cabang baru. Saat ini PNM mengoperasikan 378 Kantor Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), 19 kantor cabang dan 56 kantor kluster koordinator.Di sisi pendanaan, PNM akan menggalang pinjaman perbankan sebesar Rp 1,1 triliun. Dari jumlah itu, sebesar 15% akan menggelotor ke unit syariah. Fasilitas pembiayaan dari perbankan menutup 55% kebutuhan dana perseroan. Sementara sisanya berasal dari pemerintah dan pasar modal.Baru-baru ini PNM mendapatkan fasilitas mudharabah dari HSBC Amanah, unit syariah Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC), sebesar Rp 18,5 miliar. Presiden Direktur PNM Parman Nataadmadja mengatakan, PNM akan menggunakan fasilitas pinjaman itu untuk membiayai kegiatan syariah di tujuh provinsi dari 378 jaringan di seluruh Indonesia. Di antaranya Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Padang, Surabaya, Jakarta, Semarang dan Makasar. HSBC Amanah menambah daftar bank yang menjadi mitra perseroan. Sejumlah bank yang sudah lebih dulu menjadi pemasok dana PNM, antara lain Bank Syariah Mandiri, PT Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Permata, Bank Windu Kentjana, Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN). Hingga saat ini, total debitur PNM sebanyak 31.612 orang. Direktur Keuangan dan Operasional PNM Lintang Nugroho mengatakan, sebagian besar debitur tersebut bergerak di sektor perdagangan. "Komitmen kami sejak awal adalah membiayai kegiatan usaha produktif," katanya, pekan lalu.Dari sisi kinerja, tahun lalu PNM memperoleh keuntungan sebesar Rp 20,6 miliar. Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni sebesar Rp 17 miliar. Laba tahun 2010 tersebut tumbuh 32,9% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, yang hanya sebesar Rp 15,5 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PNM membidik pembiayaan Rp 2,2 triliun
JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bertekad bulan, tahun ini akan menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,2 triliun. Target tersebut tumbuh 46,66% dibandingkan pencapaian tahun 2010 sebesar Rp 1,5 triliun.Agar menggapai target tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pengembangan pembiayaan UMKM ini berencana memperluas pasar. Tahun ini PNM bertekad mendirikan 15 kantor cabang baru. Saat ini PNM mengoperasikan 378 Kantor Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), 19 kantor cabang dan 56 kantor kluster koordinator.Di sisi pendanaan, PNM akan menggalang pinjaman perbankan sebesar Rp 1,1 triliun. Dari jumlah itu, sebesar 15% akan menggelotor ke unit syariah. Fasilitas pembiayaan dari perbankan menutup 55% kebutuhan dana perseroan. Sementara sisanya berasal dari pemerintah dan pasar modal.Baru-baru ini PNM mendapatkan fasilitas mudharabah dari HSBC Amanah, unit syariah Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC), sebesar Rp 18,5 miliar. Presiden Direktur PNM Parman Nataadmadja mengatakan, PNM akan menggunakan fasilitas pinjaman itu untuk membiayai kegiatan syariah di tujuh provinsi dari 378 jaringan di seluruh Indonesia. Di antaranya Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Padang, Surabaya, Jakarta, Semarang dan Makasar. HSBC Amanah menambah daftar bank yang menjadi mitra perseroan. Sejumlah bank yang sudah lebih dulu menjadi pemasok dana PNM, antara lain Bank Syariah Mandiri, PT Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Permata, Bank Windu Kentjana, Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN). Hingga saat ini, total debitur PNM sebanyak 31.612 orang. Direktur Keuangan dan Operasional PNM Lintang Nugroho mengatakan, sebagian besar debitur tersebut bergerak di sektor perdagangan. "Komitmen kami sejak awal adalah membiayai kegiatan usaha produktif," katanya, pekan lalu.Dari sisi kinerja, tahun lalu PNM memperoleh keuntungan sebesar Rp 20,6 miliar. Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni sebesar Rp 17 miliar. Laba tahun 2010 tersebut tumbuh 32,9% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, yang hanya sebesar Rp 15,5 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News