PNM pacu penyaluran pembiayaan kepada para pedagang kecil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM masih aktif menyalurkan pembiayaan kepada pedagang kecil di tengah pandemi. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyebut pembiayaan ultra mikro itu juga diberikan kepada pedagang kaki lima dan pedagang keliling kampung.

“Terdapat sebanyak 6,52 juta nasabah Ultra Mikro per hari ini. Pinjaman itu lewat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Outstanding pinjaman tersebut rata-rata hanya Rp 1,6 juta,” ujar Arief kepada Kontan.co.id pada Selasa (25/8).

Baca Juga: Optimistis, Mandiri Syariah targetkan laba bersih capai Rp 1,3 triliun di akhir 2020


Arief mengaku PNM memang telah mendapat mandat dari negara untuk melayani segmen ini. Bahkan ia menyebut, ada atau tidak pandemi, ekonomi segmen ini harus bergulir dengan Protokol Kesehatan yang dikedepankan.

“Segmen masyarakat yang tidak memiliki tabungan ini, harus tetap produktif dan tetap sehat. Karena mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya jika tidak produktif atau berusaha,” papar Arief.

Ia melihat saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah, pengusaha mikro ini sempat terhenti. Utamanya bagi pedagang di sekitar sekolahan, kantor, dan lokasi wisata. Agar bisa bisnis tetap berjalan, PNM mengarahkan untuk melakukan transisi usaha yang disesuaikan dengan kondisi dan memiliki potensi pasar lain.

“Saat ini sudah mulai bergulir dan aktif berusaha, walaupun belum 100%. Makanya dibantu Pemerintah dengan Banpres Produktif Usaha Mikro untuk untuk akselerasi dan membantu mereka,” jelas Arief.

Ia masih percaya bisnis pedagang kecil ini bisa terus bertumbuh. Berkaca pada pengalaman yang sudah, Arief melihat seiring waktu usaha pedagang kecil ini terus meningkat.

Baca Juga: Merger bank BUMN Syariah bakal jadi bank kelas kakap

Tecermin dari meningkatnya plafon pinjaman dari mulai Rp 2 juta menjadi Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta. Peningkatan pinjaman itu, PNM sesuaikan dengan peningkatan usaha termasuk omset mereka.

“Namun guna menjaga konsistensi dan kesinambungan pertumbuhan usaha mereka, semakin meningkat, semakin intens kami mendampingi. Jika tidak ada pendampingan khusus, pilihannya hanya dua, tetap jalan namun tidak berkembang atau malah terhenti usahanya. Namun mayoritas nasabah PNM bertumbuh,” kata Arief.

Asal tahu saja, hingga Juni 2020, penyaluran pembiayaan PNM khususnya program Mekaar mencapai Rp 7,079 triliun. Sedangkan untuk program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 615 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi